PUISI AKAL DAN WAHYU
Sejarah masyarakat jahiliyah
Bencana umat manusia
Akibat menuhankan hawa nafsunya
Akal hanya sebagai pemuas nafsunya
more »
Bencana umat manusia
Akibat menuhankan hawa nafsunya
Akal hanya sebagai pemuas nafsunya
DORONGAN UTOPIS SEBAGAI PATOLOGI REMAJA
Dulu penulis pernah didatangi oleh seorang temannya saudara yang masih STM, pada waktu itu kebetulan sudah kelas 3 dan mempunyai masalah tentang karir. Teman saudara saya dulu pernah bertanya bahwa, mampukah saya sekolah di salah satu sekolah tinggi di Surabaya padahal disana itu sangat dituntut akan profesionalismenya. Dituntut untuk selalu kerja keras, dengan system pembelajaran yang berbasis KP (kemampuan proses). Bagi siswa yang sekolah di STM, pada umumnya banyak yang tidak dikondisikan dalam hal ketahanan belajar. Sehingga dia sangat kuatir, mampu atau tidakkah, dia sekolah di salah satu sekolah tinggi si Surabaya yang disana sangat dituntut profesionalismenya dan kerja kerasnya. Rasanya seperti tidak mungkin. Karena kebiasaan teman penulis itu sehari-harinya malas-malasan, suka tidur dikelas dsb. Teman saya juga sempat beranggapan bahwa karena dia mempunyai sifat malas yang sulit untuk dirubah, dia merasa tidak mampu untuk melanjutkan kuliah. Dan parahnya dalam melakukan aktifitas sehari-haripun, juga terasa tidak mampu untuk melakukan kehidupan seperti biasanya, dikarenakan satu-satunya harapan untuk masuk disalah satu sekolah tinggi di Surabaya gagal diraihnya. Disinilah sudah jelas terlihat jelas dihadapan kita bahwa kondisi remaja kita sekarang ini memang benar-benar sangat memprihatinkan. Tidak hanya teman saudara penulis saja yang pernah mengalami kejadian semacam ini, penulispun juga pernah mengalami hal semacam ini. Dulu penulis juga sempat berfikir bahwa, ketika semua kemampuan saya tidak mendukung untuk kuliah di sebuah sekolah tinggi di Surabaya, dikarenakan penulis mempunyai sifat malas, tidak terbiasa hidup sederhana, dan kurang pegalaman akan profesionalisme dalam berkerja, saya sempat pesimis bisa kuliah disana. Akibatnya dalam menjalani kehidupan sehari-haripun, juga terasa malas rasanya karena sudah tertanama adanya sifat malas, sama dengan tidak bisa melanjutkan kuliah di salah perguruan tinggi yang difavoritkan. Nah ini hanya cuplikan beberapa saja dari teman-teman disekeliling kita dan masih banyak lagi remaja yang mengalami kejadian sama seperti tadi. Inilah yang dinamakan utopis. Akibatnya apabila semua generasi mud Indonesia mengalami hal yang sama dan tidak ada solusinya, bisa dipastikan Indonesia akan menjadi Negara yang takkunjung berkembang dikarenakan generasi penerusnya mengalami kecenderungan utopis. Negara yang dicita-citakan oleh leluhur kita sebagai Negara yang mkmur, Negara yang berkembang, Negara yang thoyibah, hanya akan menjadi mimpi belaka dan selamanya tdak kan pernah terwujud. Karena ada masalah seperti ini di masyarakt, maka penulis ingin mengangkat sebuah artikel yang berjudul “DORONGAN UTOPIS SEBAGAI PATOLOGI REMAJA”. Dan diharapkan bisa menjadi sumbangan pemikiran bagi remaja kita saat ini khususnya agar mampu dan sigap dalam menyikapi hal-hal semacam ini.
PENGERTIAN UTOPIS
Tinjauan bahasa: keinginan untuk mencapai sesuatu yang
mustahil dapat diraih. (WJS Purwodaminto)
Tinjauan menejemen: menjadi mutahlnya sesuatu dikarenakan
dua hal:
1.
Tujuan yang ditetapkan
tidak ada dalam kenyataan.
Ex: ingin menjadi malaikat.
2.
Cara mencapai tujuannya
tidak realistis.
Ex: ingin menjadi dokter tetapi tidak mau
sekolah
SEBAB-SEBAB DORONGAN UTOPIS PADA REMAJA
Prof. DR singgih D gunasa berpendapat
dorongan utopis ini menguat pada masa remaja. Adapun sebabnya adalah:
1.
Berkembangnya kognitif
remaja dalam bidang intelek yang menyebabkan remja mualai berfikir akan
filosofi tujuan hidup. Disinilah salah satu factor utma munculny dorongan
utopis pada remaja.
2.
Tertanamnya paradigma
bahwa, dalam menjalankan segala aktivitas, itu harus tampil perfect, sehingga
bagi sebagian remaja merasa berat dalam menjalani hidup padahal sebenernya
tidak sesulit itu.
3.
Remaja menganggap bahwa
masih banyak alternative untuk cita-cita saya tetapi dalam penerapan
dikehidupan sehari-harinya sangat minim sekali.
4.
Ilmu pengetahuan dan
pengalaman remaja masih sangat minim. Dikarenakan mereka hanya melihat suatu
permasalah hanya dalam kacamata dimensi epistemology secara murni, tetapi tidak
melihat realitas etika dibalik sutau permasalahan.
4 hal inilah yang mendorong terbentuklah dorongan utopis bagi remaja saat
ini terutama dalam hal:
a.
Menetapkan filosofi tujuan
hidup
b.
Tidak realistis dalam
mencapai tujuan tersebut.
PATOLOGI REMAJA
Jika dilihat dari fungsi dasar jiwa, yaitu: EGO, ID, SUPER
EGO
Dari sini dapat kita ketahui patologi jiwa dikarenakan
karena:
1.
Adanya paradigma hidup yang
rancu.
2.
Sulit membedakan mana yang
benara dan mana yang salah.
Ex: seorang siswa smp ingin melanjutkan
sekolah di sma. Tetapi ada seorang siswa di sma tersebut yang nakal. Rokokan,
minum-minuman keras, dsb. Akhirnya dia menyimpulkan bahwa karena disetiap
sekolah ada anak nakalnya, maka tidak usah sekolah saja. Padahal, jika tidak
sekolah, kita bisa menjadi jumud dan sulit untuk memenuhi kebutuhn sehari-hari.
3.
Nilai moral yang selama ini
dia anut, ternyata salah dalam hal kebenarannya.
Ex: orang yang semula berfikir bahwa sapi
haram dimakan, dikarenkan keterbatasan intelektualnya, tetapi dalam
hkenyataannya tidak haram. Perpindahan dari nilai moral satu ke yang lainnya
jika tidak memiliki kemapuan adaptasi yang kuat, bisa dipastikan dia akan down
dan mengalami dilema.
Kita langsung masuk ke studi kasus diatas
tadi:
1.
Malas: disana disebutkan
bahwa masalah yang mendasari munculnya dorongan utopis. Karena adanya rasa
malaslah tersebut, menyebabkan munculnya rasa pesimisme untuk masuk dalam sekolah tinggi di Surabaya,
sehingga menyebabkan munculnya rasa bersalah karena tidak bisa masuk di sekolah
tinggi yang menjadi favoritnya. Sehinga menyebabkan dalam menjalani hidup
sehari-hari terasa malas, terasa tidak bermakna dsb. Nah,, memnag pada umumny
mala situ tidak baik bagi kita. Tetapi ada kondisi dimana mala situ menjadi
sesuatu hal yang baik, mungkin disebabkan tidak minat, atau kurang fitnya tubuh
untk menyelesaikan suatu pekerjaan. Justru jika dipaksakan, akan mengakibatkan
dampak yang sangat fatal sekali. Misalnya, saya dituntut oleh orang tua saya
untuk menjadi dokter. Tetapi saya sangat takut sekali dengan darah, ketika
melihat darah saya semaput. Wajar jika saya malas untuk menjadi seorang dokter.
Justru ketika saya memaksakan diri untuk menjadi dokter, bisa dipastikan dalam
menjalankan tugas-tugas saya tidak akan berjalan maksimal dan pastinya akan
gagal dan berdampak pada orang lain. Sehingga, jika saya tidak berminat menjdai
dokter, kita bisa memilih dibidang mana saya minatnya. Miaslnya menjadi guru,
menjadi dosen dsb. Jadi disini bisa disimpulkan tidak semua sifat mala situ
sama dengan buruk. Kita harus faham dulu dan merumuskan dimana letak kemalasan
saya, dan dalam bidang apa. Jika sudah tau maka harus diselesakan.
2.
Tidak terbiasa hidup
sederhana. Apakah ketika kita tidak terbiasa hidup sederhana sama dengan semua
hidup kita menjadi hancur ?? karena tidak bisa meanjutkan kuliah di sekolah
tinggi yang kita inginkan. Kita terlalu berangapan bahwa seakan-akan masalah
ini tidak bisa dipecahkan, padahal ya jelas bisa. Caranya bisa dengan melakukan
penghayatan, belajar bagaimana hidup menjadi orang miskin, dan yang terpenting
mengkondisikan diri kita untuk selalu hidup sederhana.
Kerancuan dalam menetapka standart niali moral inilah yang kami sebut utopis. Prinsip kerancuan
diatas adalah:
1.
Tidak adanya pengkondisian
bagi remaja kita sekarang untuk diberi stimulus tentang mana paradigma yang
benar dan mana paradigma yang salah.
2.
Tidak realistis dalam
mencapai tujuan hidupya,
3.
Kaku dalam merubah
sifat-sifat yang ada dalam dirinya.
a.
Overgenerisasi: memandang
kesalahan sebagai kesalahan terakhir yang tidak ada batasannya.
b.
Filter mental: terus
memikirkan sebuah kesalahan kecil anda yang menyebabkan banyaknya kebaikan yang
ada dalam diri anda, terhapus oleh sebuah kesalahan yang sebenarnya sangat
kecil.
c.
Mendiskualifikasi yang
positif: anda menolak pengalaman. Sehingga anda mempertahanlan keyakinan
negative anda yang bertentangan dengan pengalaman-pengalaman positif anda.
d.
Pembesaran terhadap
masalah: kita terlalu mendang masalah yang sebernya kecil tetapi terlalu difikirkan
terlalu berlebihan, sehingga menyebabkan timbilnya rasa pesimis.
e.
Loncatan-loncatan
kesimpilan: kita sering menafsirkan kesimpulan-kesimpulan yang kita buat tanda
pendasaran realitas kenyataan yang sebenarnya.
TERAPI TERHAFAP PATOLOGI YANG DISEBABKAN UTOPIS
Terapi dalam
mengatasi utopis dikalangan remaja itu ada 2. Diantaranya:
1.
Dengan pendekatan internal:
a.
Memperbaiki
paradigma-paradigma pemikiran yang masih salah karena mungkin disebabkan oleh
kurangnya ilmu pengetahuan yang dimilki dan kurangnya pengalaman.
b.
Realistis dalam mewujudkan
tujuan hidup kita dengan mempertimbangkan semua variabelnya agar bisa sukses
dan bisa menikmati hasilnya.
c.
Menyadari bahwa
kesalahan-kesalahan yang dulu merupakan sarana untuk memperbaiki kepribadian
yang semula buruk menjadi pribadi yang lebih baik.
d.
Menyadari akan kemampuan
diri dalam penempatan karir
2.
Dengan pendekatan
eksternal:
a.
Dengan melakukan
penghayatan terhadap problematika
permasalahan riel.
b.
Mengikuti organisasi yang
benar-benar bisa dan mampu menuntun kita untuk menjadi pribadi yang seperti
kita cita-citakan dan seasumsi
c.
Dengan mengkondidikan diri
kita untuk selalu terbiasa berfikir, apa itu yang dinamakan kebenaran, dan mana
yang dinamakan “salah”
Landasan terapi dalam islam:
قُلْ يَا
عِبَادِيَ الَّذِينَ أَسْرَفُوا عَلَى أَنفُسِهِمْ لَا تَقْنَطُوا مِن رَّحْمَةِ
اللَّهِ إِنَّ اللَّهَ يَغْفِرُ الذُّنُوبَ جَمِيعاً إِنَّهُ هُوَ الْغَفُورُ
الرَّحِيمُ
FRUSTASI EKSISTENSIAL
more »
HAKEKAT KEBAHAGIAAN DUNIA
Kenapa sih kita disini membahas hakekat bahagia di dunia???
Soalnya banyak sekali saudara-saudaraku sekalian, orang-orang disekitar kita, yang mati-matian
dalam mengejar kebahagiaan dunia. Ada yang sampai membebankan kepada
anak-anaknya bahwa harus menjadi orang yang kaya, dokter yang punya rumah sakit
dimana-mana, pengusaha yang unya pabrik dimana-mana, punya jabatan
setingi-tinginya. Ada yang sampai rela menghancurkan kebahagiaan orang lain,
hanya demi mendapatkan kebahgiaan dirinya sendiri dan keluarga. Membiarkan
berjuta-juta masyarakat menanggung beban kemiskinan yang sangat berat ini
bahkan hingga bertaruh dengan kematian hanya karena sulitnya mencari makan
sehari-hari. Disatu sisi para pejabat sekarang justru malah enak-enakan dan hura-hura,
menghamburkan harta yang seharusya bukan miliknya. Tidak jarang juga kita temui
dilingkungan teman-teman kita sendiri, yang kebanyakan dari mereka itu
mati-matian dalam mengejar kebahagiaan dunia, sampai-sampai mereka melalaikan
apa sih sebenarnya tujuan Allah SWT menciptakan kita semua. Mall-mall besar
banyak sekali dipenuhi oleh rmaja-remaja sekarang yang cenderung hanya ingin
menghabiskan waktu luangnya dengan senang-senang saja, tanpa berfikir,
bagaimanakah pertanggungjawaban atas semua perbuatanku selama ini didunia.
Dilihat dari penampilan sehari-harinya saja sudah memperlihatkan kedapa kita
semua bahwa banyak dari mereka yang hanya menginginkan hidup senang-senang saja,
tanpa berfikir apa tanggung jawabnya sebagai manusia yang dilahiran didunia
ini. Bayangkan saudara-saudaraku sekalian jika semua masyarakat Indonesia
seperti ini, apakah yang terjadi ?? terciptanya masyarakat yang saling
mengerti, masyarakat harmonis, HANYALAH SEBUAH KHAYALAN. Masyarakat Indonesia
semakin egois, matrealis, seenaknya sendiri, menghancurkan harapan hidup
sesamanya yang memerlukan bantuan. Maka dari itu, disini penulis ingin sekali
membahas, sebenarnya apa sih, hakekat kebahagiian didunia ini, sementarakah ???
atau selamanyakah?? Jika sementara, maka
pasntaskah kebahagiaan dunia kita jadikan cita-cita ??? atau jika selamanya,
maka pantaskah untuk kita jadikan cita-cita. Kita ambil contoh sederhana saja.
Kita semua pasti pernah mengalami yang namanya makan. Jika kita memperhatikan,
ketika kita makan saja agar mendapatkan bahagia, maka membutuhkan banyak sekali
syarat-sayarat. Ibarat disini penulis sangat suka sekali makan masakan rending
khas padang. Untuk mendapatkan kepuasan makan rendang, syarat yang harus
dipenuhi sangat banyak sekali. Antara lain:
1 1. Sehat fisik
2 2 Sehat psikis
3 3. Makanan yang ingin dimakan
harus ada
4 4.
Cara memperoleh makanan
tersebut harus baik, karena jika tidak, pasti akan mederita
5 5.
Lingkungannya harus damai,
karena jika dalam kondisi prenag, suasana bukannya bahagia tapi malah menderita
6 6.
Punya uang untuk membeli
7 7.
Ada keharmonisan dengan
sesame masyarakat
Jika kita renungkan kembali, ternyata banyak sekali
syarat-syarat yang harus dipenuhi untuk mendapatkan kepuasan makan masakan
favorit kita. Dan syarat-syarat yang penulis sebutkan tadi, ternyata juga
membutuhkan syarat-syarat lagi yang super kompleks agar 7 syarat diatas bisa
muncul. Contohnya agar kita bisa mendapat uang untuk makan makanan favorit,
maka kita harus kerja banting tulang bagi yang sudah bekerja. Bagi yang belum
berarti orang tua harus memiliki uang yang lebih agar bisa membeli makanan
tersebut. Mungkin satu atau dua kali kita masih merasakan rasanya enak ketika
kita makan makanan favorit kita. Tetapi jika terus-terusan, yang kita dapat
jutru bukan kebahagiaan lagi, tapi justru penderitaan diakibatkan rasa bosan
karena makan terus menerus. Kebahagiaan yang sebelumnya kita sangat inginkan,
ternyata PASTI AKAN HILANG, jika kita terus-terusan menggunakannya. Nah ini
masih contoh yang sederhana, belum yang lebih kompleks lagi misanya pemilihan
karir bagi masa depan atau orientasi hidup kita. Disini penulis ambil contoh
pengusaha. Karena banyak sekarang orang yang mengiginka menjadi pengusaha
dilihat dari sisi banyaknya materi yang diperoleh. Benarkah ketika menjadi
pengusaha sama dengan kita akan merasakan bahagia yang tinggi?? Kebahagiaan
tinggi di dunia ini bisa dikatakan sangat mustahil. Karena semua kebahagiaan
didunia ini adalah semu. Kita lihat apa saja syarat-syarat untuk menjadi
seorang pengsaha terkenal pada umumnya. Anatara lain:
1 1.
Lulus pendidikan sekolah
2 2.
Lulus perkuliahan
3 3.
Menguasai ilmu manajemen
4 4.
Menguasai ilmu pemasaran
produk
5 5.
Ada yang dijadikan sebagai
obyek usaha
6 6.
Ada modal yang mencukupi
7 7.
Sehat fisik, tidak ada
cacat
8 8.
Sehat psikis
9 9.
Mempunyai skill (kemampuan)
1 10.
Jago dalam menyelesaikan
masalah
1 11.
Kaderisasi pegawai
(kemampuan memilih pegawai yang jujur)
1 12.
Kemampuan membaca
administrasi
1 13.
Adanya dukungan dari orang
tua
1 14.
Lingkunanya damai
Ternyara untuk menjadi seorang pengusaha
yang katanya bisa bahagia, banyak sekali syarat-syarat yang harus dipenuhi.
Satu saja syarat tidak dipenuhi, pasti akan kita akan gagal untuk menjadi
seorang pengusaha, dan pastinya akan menderita seumur hidup. Tetapi disatu sisi
ketika kita sudah bisa menjadi seorang pengusaha yang terkenal apakah lantas
kita bisa selamanya mendapatkan kebahagiaan tertinggi seperti yang kita
inginkan???? jawabannya TIDAK. Seorang pengusaha harus bisa berfikir jauh
tentang bagaimana nasib usahanya. Belum lagi persaingan didunia usaha sangat
ketat sekali. Bahkan ada yag saling bunuh-membunuh. Belum lagi susahnya untuk
mengiklankan produk agar laku dimata masyarakat luas. Bahkan tidur saja sangat
sulit bagi seorang yang memiliki pekerjaan dinamis seperti pengusaha, karena
dituntut untuk selalu kreatif dalam segala hal. Belum lagi kita ditenga-tengah
usaha kita, ternyata kita mati, maka kita akan meniggalkan semua harta kita dan tidak ada satupun yang
akan menjadi penyelamat untuk kita di akhirat keculai pengorbanan kita untuk
selalu berjuang menjalankan apa orientasi Allah menciptakan kita (khalifah fi
ard). Nah disini bsa kita lihat bahwa, selama ini yang kita kira bisa
mendatangkan kebahagiaan tertinggi bagi kita, ternyata ada batasnya, dan tidak
bisa bertahan lama. jika kira merenungkan lebih dalam lagi mengenai hidup ini,
ternyata setiap apa yang kita lakukan, PASTI MENGARAH KE PENDERITAAN. Contohnya
dengan usia semakin tua, gigi kita akan habis, sehingga menyulitkan kita untuk
makan. Karena bertambahnya usia oto-otot kita semakin rusak, sehingga dibuat
jalan aja terasa sangat berat. Semakin bertambahnya usia tulang kita semakin
kropos, sehingga untuk menopang tubuh saja rasanya sudah sangat berat. Belum
lagi otak kita yang semakin tua semakin lemah. Disini bisa kita simpulka bahwa
semua apa yang kita lakukan di dunia ini, pasti megarah ke penderitaan. Dan
kita tidak akan pernah lepas dari itu semua. Sehingga, renungkanlah wahai
saudara-saudaraku, PANTASKAH DUNIA YANG JELAS-JELAS POTENSI PENDERITAANNYA
SANGAT BESAR SEPERTI INI, KITA JADIKAN SEBAGAI CITA-CITA ????? TIDAKKAH LEBIH
ENAK JIKA KITA MEMILIH YANG POTENSI KEBAHAGIAANNYA JAUH LEBIH BESAR DARI
KEBAHAGIAAN SEMU DUNIA ??? YAITU ALAM AKHIRAT???? RENUNGKANLAH…
Diakhir tulisan saya ini saya ingin
mengutip sebuah ayat al quran yang mulia sekaligus menjadi pesan Allah terhadap
kita bagaimana cara memandang kehidupan dunia yang semu..
إِنَّمَا الحَيَاةُ الدُّنْيَا لَعِبٌ وَلَهْوٌ وَإِن تُؤْمِنُوا
وَتَتَّقُوا يُؤْتِكُمْ أُجُورَكُمْ وَلَا يَسْأَلْكُمْ أَمْوَالَكُمْ
Sesungguhnya kehidupan dunia itu hanyalah
permainan dan senda gurau. Jika kamu beriman serta bertakwa, Allah akan
Memberikan pahala kepadamu, dan Dia tidak akan meminta hartamu.
QS Muhammad (47:36)
وَمَا هَذِهِ الْحَيَاةُ الدُّنْيَا إِلَّا لَهْوٌ وَلَعِبٌ وَإِنَّ
الدَّارَ الْآخِرَةَ لَهِيَ الْحَيَوَانُ لَوْ كَانُوا يَعْلَمُونَ
Dan kehidupan dunia ini hanya senda gurau
dan permainan. Dan sesungguhnya negeri akhirat itulah kehidupan yang sebenarnya,
sekiranya mereka mengetahui.
QS Al-ankabut (29:64)
اعْلَمُوا أَنَّمَا الْحَيَاةُ الدُّنْيَا لَعِبٌ وَلَهْوٌ وَزِينَةٌ
وَتَفَاخُرٌ بَيْنَكُمْ وَتَكَاثُرٌ فِي الْأَمْوَالِ وَالْأَوْلَادِ كَمَثَلِ
غَيْثٍ أَعْجَبَ الْكُفَّارَ نَبَاتُهُ ثُمَّ يَهِيجُ فَتَرَاهُ مُصْفَرّاً ثُمَّ
يَكُونُ حُطَاماً وَفِي الْآخِرَةِ عَذَابٌ شَدِيدٌ وَمَغْفِرَةٌ مِّنَ اللَّهِ
وَرِضْوَانٌ وَمَا الْحَيَاةُ الدُّنْيَا إِلَّا مَتَاعُ الْغُرُورِ
Ketahuilah, sesungguhnya kehidupan dunia
itu hanyalah permainan dan senda gurauan, perhiasan dan saling berbangga di
antara kamu serta berlomba dalam kekayaan dan anak keturunan, seperti hujan
yang tanam-tanamannya mengagumkan para petani; kemudian (tanaman) itu menjadi
kering dan kamu lihat warnanya kuning kemudian menjadi hancur. Dan di akhirat
(nanti) ada azab yang keras dan ampunan dari Allah serta keridaan-Nya. Dan
kehidupan dunia tidak lain hanyalah kesenangan yang palsu.
QS Al-hadid (57:20)
Setelah ini akan dibahas gimana sih
jalan-jalan untuk mengejar kebahagiaan yang tidak ada batasnya. Apakah dengan
meninggalkan seluruh urusan dunia ??? ataukah kita menjalankan kedua-duanya.
Nantikan diskusi menarik kita selanjutnya..
PENGARUH AJARAN ISLAM TRANSNASIONAL TERHADAP KEUTUHAN NEGARA KESATUAN REPULIK INDONESIA
Pengaruh Ajaran Islam Transnasional Terhadap Keutuhan
- I.Pendahuluan
Islam transnasional merupakan istilah yang relatif baru dalam konteks
wacana pemikiran Islam di Indonesia. Istilah ini muncul seiring dengan
bergulirnya reformasi politik di Indonesia tahun 1998, yang ditandai dengan
munculnya kekerasan, pengkafiran sesama Islam, pemaksaan keyakinan, perilaku
agama dan ideologi seperti kasus Ahmadiyah, perampasan masjid NU dan sarana
ekonomi Muhamadiyah, lewat berbagai cara licik, bahkan diwujudkan dengan
peledakan bom yang sasarannya pada agama nasrani, perwakilan kedutaan dan aset
asing, khususnya Amerika. Dibeberapa tempat seperti ambon dan poso terjadi
perlawanan dari kaum nasrani, tidak sedikit korban dan kerugian material dari
kedua bela pihak. Kejadian ini pasti mengejutkan sebagian besar umat Islam dan
bangsa Indonesia pada umumnya. Setelah dilakukan investigasi oleh beberapa
instansi, semua pelaku banyak berasal dari pemikiran dan organisasi diluar
Indonesia. Barangkali seminar ini berorentasi memberikan respon dan pemecahan
terhadap masalah diatas, adapun saya hanya ingin membahas sejauh mana ajaran
Islam transnasional mempengaruhi keutuhan bangsa Indonesia dan bagaimana
seharusnya respon umat Islam agar keutuhan, kerukunan dan kehidupan demokrasi
di Indonesia tetap terpelihara dengan baik. Mengingat waktunya
sangat terbatas, kami hanya menyampaikan prinsip-prinsipnya saja, selebihnya
mungkin dapat didalami pada sesion dialog.
- II.Pengertian Islam Transnasional
- A.Menurut ahli.
Istilah ideologi transnasional ini dipopulerkan pertama kali oleh Ketua
Umum Pengurus Besar Nahdlatul Ulama KH. Hasyim Muzadi, sejak pertengahan 2007
silam. Istilah itu merujuk pada ideologi keagamaan lintas negara yang sengaja
diimpor dari luar dan dikembangkan di Indonesia
Masdar Hilmy dalam salah satu tulisannya mengatakan bahwa istilah “ Islam
transnasional “ adalah sebuah gerakan yang bukan asli Indonesia, keberadaan
organisasi politik ini tidak lahir dari pergumulan identitas ke Indonesia-an
yang otentik melainkan dipindahkan, dibawa atau diimpor dari negara lain yang
cenderung tidak mau meng-Indonesia.
Dari penjelasan ini dapat dipahami bahwa Islam transnasional adalah
organisasi politik yang lahir sebagai pemecahan dari persoalan persoalan
politik yang muncul di daerah timur tengah sedangkan Islam kebangsaan atau ke
Indonesia-an adalah organisasi sosial keagamaan atau organisasi politik yang
lahir dari pergumulan dan pemecahan masalah-masalah yang terkait dengan
Indonesia. jadi tidak ada hubungannya dengan penggunaan Alquran dan sunnah yang
berasal dari arab saudi. Islam Indonesia menggunakan Alquran dan sunnah untuk
pemecahan masalah di Indonesia sedangkan Islam transnasional menggunakan
Alquran dan sunnah untuk pemecahan masalah di timur tengah. masalah itu akan
timbul ketika pemecahan masalah timur tengah dipaksakan sebagai pemecahan masalah
di Indonesia. (dibahas di tema sendiri )
B. Ajaran dan organisasi
Sebagaimana
disampaikan pada pada bab pendahuluan sebagian besar orang orang yang
menjalankan agama secara radikal dan memaksakan kehendak berasal dari pemikiran
dan organisasi luar Indonesia, khususnya timur tengah, disini saya mencoba
memahami dasar berfikir dari Perilaku keagamaan mereka agar dapat dijadikan
pijakan dalam pemecahan masalah, ada 2 pendekatan yaitu sejarah dan fungsi
syare’at Islam dalam tatanan sosial, diperkiraan 2 hal itu yang membentuk
radikalisme Islam transnasional.
Dalam catatan
sejarah Islam, telah diketahui bersama sejak umat Islam mengekspansi Eropa dan
pada masa tertentu, Eropa tidak hanya melepaskan diri dari kekuasaan Islam
bahkan banyak menjajah negara-negara Islam ditimur tengah. Pada masa berikutnya
berbalik umat Islam yang berusaha melepaskan diri dari kekuasaan Eropa.
Peperangan Islam dan negara-negara Eropa berlangsung sangat lama, bisa sampai
ribuan tahun, yang terakhir kehancuran Turki Usmani, perang Afghanistan, umat
Islam melawan Uni Sovyet dan Amerika, perang Libya, Irak, Iran dan Al qaidah
dibawah pimpinan usama bin laden, semuanya melawan Amerika. dalam stuasi
seperti itu secara alamiah, untuk tujuan kemenangan peperangan, umat Islam
menggelorakan semangat internalnya diantaranya menanamkan kebencian terhadap
agama, budaya, ilmu pengetahuan dan Perilaku kehidupan orang Eropa dan Amerika.
Ayat-ayat perang yang terdapat dalam Alquran dan sunnah rasul, tentang
keburukan dan kerusakan Perilaku orang orang kafir sering dijadikan legitimasi.
Ayat-ayat tentang jihad dan pahala orang yang mati sahid menjadi perbincangan
sehari hari, hal ini untuk melibatkan semua umat Islam agar mau bertempur dan
memiliki militansi tinggi serta menciptakan tentara yang tidak pernah takut
mati. Sanksi kekafiran diberikan kepada mereka yang enggan berperang melawan
Eropa. dalam waktu cukup lama tanpa disadari mereka memandang ajaran Islam
adalah ajaran melawan kekafiran dengan segala jalan dan segala cara. Hal itu
pasti akan menjadi masalah ketika pemikiran dan kondisi psikologis umat Islam
timur tengah ditransfer ke negara-negara mayoritas Islam diluar timur tengah,
yang hidup damai, tidak ada masalah dengan orang orang yang berbeda agama,
semua diberikan kebebasan menjalankan agamanya dan berkompetisi secara fair
dalam berbagai bidang baik ekonomi, pendidikan, hukum dan politik. Negara yang
hidup damai dan bisa saling menghargai akan menjadi medan kebencian, caci maki,
fitnah, mengambil hartanya bahkan membunuhnya dengan bom-bom seperti dimedan
perang terhadap rakyat sipil, rakyat kecil yang tidak mengetahui apa-apa
tentang itu. Seharusnya mereka dapat membedakan, memisahkan dan memilah kondisi
sosial politik umat Islam dalam suatu negara, tidak menempat kan semua negara dalam
kondisi perang. Karena Alquran dan sunnah juga mengaturnya secara detail
tentang perbedaan stuasi dan kondisi dalam masyarakat. Umat Islam yang bijak
mampu menempatkan diri pada varian stuasi itu dengan benar. Dari uraian singkat
tentang pendekatan sejarah dapat disimpulkan mengapa Islam transnasional
Perilaku agamanya cenderung radikal dan mudah mengkafirkan sesamanya karena
kehidupan mereka sejak kecil sampai buyut dibesarkan dalam suasana
peperangan.
Pemahaman
tentang keharusan menjadikan syareat Islam dalam tatanan sosial juga sering
memicu radikalisme dan kekerasan terhadap keyakinan dan Perilaku umat
selainnya. Secara sederhana mereka memandang bahwa syareat Islam yang terdapat
dalam Alquran dan sunnah berasal dari Allah yaitu zat yang maha besar, pencipta
alam semesta dan zat yang bebas dari kesalahan dan kemubadhiran. Mereka yang
lebih mementingkan hawa nafsu, ilmu pengetahuan dan akalnya menolak syareat
Islam, berarti tidak mempercayai kebesaran Allah. Mereka ditempatkan sebagai
orang-orang kafir dan syirik karena memandang akal manusia lebih tinggi dari
Allah, sumber kerusakan dimuka bumi, sehingga harta dan jiwanya menjadi halal.
Syareat Islam ditempatkan sebagai tolok ukur suatu ormas, parpol atau negara
sebagai umat Islam atau kafir, akibatnya sangat luar biasa menyedihkan. Ketika
pancasila menjadi dasar negara lewat dialog ilmiah dan ada 40 % perwakilan umat
Islam di BPUPKI, PPKI dan sidang konstituante selama 4 tahun dan ketika azas
tunggal pancasila diberlakukan bagi ormas dan parpol. Radikalisme sejak tahun
1948 yang diwakili hisbullah dibawah pimpinan kartosuwiryo, melepaskan diri
dari kesatuan republik Indonesia yang dipandang negara kafir. Mereka melakukan
perlawanan militer terhadap pemerintah yang ada sampai akhirnya dikalahkan,
perlawanan itu terus dilakukan dengan cara-cara kekerasan dan sembunyi
sembunyi, diwakili oleh NII dan perwakilan jamaah Islamiyah di Indonesia,
ribuan umat Islam meninggal dunia. Realitas ini menjadikan partai partai Islam
terpuruk, pada tahun 1955, dengan diwakili oleh masyumi Umat Islam mampu
memperoleh suara 40 % lebih. Namun pada pemilu kemarin dengan diwakili 4 partai
hanya memperoleh suara 22 %.
Kalau menurut
saya, kesalahan pemahaman diatas karena mereka memandang bahwa ajaran Allah
hanya terdapat pada Alquran dan sunnah saja, sedangkan ilmu pengetahuan,
produk-produk akal dan tekhnologi bukan merupakan ajaran Allah, terbukti mereka
masih membedakan antara ilmu agama dan ilmu umum. Sebenarnya dalam Alquran Allah
banyak memerintahkan kepada umatnya agar berpijak kepada, saat tertentu Allah
menggunakan istilah wahyu, saat lain menggunakan quran, pada masa tertentu
menggunakan syareat, terkadang juga menggunakan hukum sunatullah, rasulullah,
sunnah nabi nabi dahulu, ilmu pengetahuan, akal dan hukum keseimbangan (dalil
dalilnya tidak dirinci disini). Dari sini membuktikan bahwa pengetahuan, nilai,
ajaran dan tekhnologi yang tidak tertulis secara teks dalam al quran dan sunnah
juga merupakan ajaran Allah, seperti produk produk tekhnologi, komputer,
satelit, nilai-nilai profesionalisme, pengembangan pendidikan dan pola
pembelajaran serta pengembangan genetik pada tumbuhan dan hewan dls. bisa jadi
teks-teks Alquran dan sunnah yang sifatnya kondisional sekarang sudah bukan
lagi syareat yang menjadi pijakan universal. Misalkan dalam peperangan saat ini
kita tidak perlu lagi menggunakan kuda dan pedang, meskipun ada teks intruksi
dalam Alquran dan sunnah, karena sifatnya kondisional. Dari uraian, hampir bisa
dipastikan bahwa nilai nilai yang terkandung di dalam pancasila merupakan
ajaran Allah yang wajib dijadikan pijakan seperti perintah berpijak pada
pengetahuan. Jika pancasila dimasukkan pada bidang pengetahuan adalah
pengetahuan dasar tentang nilai-nilai kehidupan berbangsa dan bernegara di
Republik Indonesia. Realitas bangsa Indonesia yang amburadul banyak
kemaksiatan, kemungkaran dan korupsi, tidak ada hubungannya dengan pancasila
melainkan pada orang yang menerapkannya tidak konsisten. Seperti umat Islam
hari ini juga mengalami kemiskinan, ketertinggalan dalam berbagai hal,
khususnya ilmu dan tekhnologi. Kemaksiatan dan korupsi di Indonesia sebagian
besar dari umat Islam bahkan banyak dari partai agama dan departemen agama
Islam, kerusakan ini bukan karena ajaran Alqurannya melainkan orang-orangnya
yang tidak sanggup melaksanakan ajaran Alquran.
Pemahaman
tentang khilafah yang memandang keharusan umat Islam diseluruh dunia terikat
dalam satu pemerintah dan negara, seperti masa pemerintahan rasulullah saw atau
4 Khulafaur rosyidin, Bani Umayah dan Abbasiyah, juga dapat memicu radikalisasi
dan pengkafiran umat selainnya jika mereka menempatkan pemikiran itu sebagai
ajaran Islam yang bersifat universal dan kewajiban bagi negara-negara Islam
menyatukan diri dalam khilafah.
Sepanjang
pengetahuan saya, Allah tidak pernah mengharuskan model atau format organisasi
umat Islam apakah berbentuk organisasi bangsa atau organisasi yang bersifat
mendunia begitu juga dalam pemerintahannya apakah berpijak pada demokrasi atau
kerajaan. Meskipun dalam sejarah model organisasi Islam yang diperagakan umat
Islam mulai masa Nabi Muhammad SAW sampai berakhirnya pada masa turki usmani,
bersifat mendunia, tapi pertimbangannya bukan nilai universal dari Allah dan
rasulnya melainkan tuntutan alamiah dari pengembangan dakwah dan penaklukan
daerah daerah oleh kekuasaan Islam saat itu. Seperti negara Eropa, khususnya
Inggris yang melakukan penaklukan terhadap daerah daerah di Asia dan Amerika
maka secara alamiah daerah taklukan itu menjadi bawahan pemerintahan negara
Inggris. Karena biaya dan pengorbanan perang yang dikeluarkan sangat mahal dan
ketika daerah Islam sangat luas dan pemerintah pusat tidak dapat menjangkaunya.
Pada sisi lain dapat menghambat kemajuan dan ada kebutuhan identitas dari
daerah daerah Islam akan rasa kebangsaannya, maka saat itu pembubaran khilafah
menjadi suatu yang rasional. Hal ini wajar dalam tradisi hukum Islam, seperti
penghapusan kawin mut ah dan penghapusan harta rampasan perang yang dilakukan
oleh Umar bin khotob karena ada tuntutan alamiah untuk kemajuan dan moral
Islam, meskipun pernah dilakukan oleh pendahulunya.
Berdasarkan
hasil penelitian yang di-release dan diedarkan oleh Badan Intelejen
Nasional (BIN), ideologi Islam berhaluan neo-fundamentalis kini populer disebut
dengan ideologi Islam transnasional tersebut dapat dicirikan sebagai berikut:
1. Bersifat antar-negara
(Transnasional)
2. Konsep gerakan tidak lagi
bertumpu pada nation-state, melainkan konsep ummah.
3. Didominasi oleh corak
pemikiran skripturalis, fundamentalis atau radikal
4. Secara parsial mengadaptasi
gagasan dan instrumen modern.
Beberapa ciri
ideologi dan organisasi Islam yang masuk dalam kelompok Islam transnasional dan
kaki tangan kelompok ini, yang ada di Indonesia menurut Badan Intelejen Indonesia
(BIN) adalah:
- 1.Ikhwanul Muslimin,
- 2.Hizbut Tahrir,
- 3.Jihadi,
- 4.Salafi Dakwah dan Salafi Sururi,
- 5.Jama’ah Tabligh serta
- 6.Syi’ah.[3]
III Pengaruh Ajaran Islam Transnasional Terhadap Kehidupan Umat.
- a.Konflik Antar Sesama Umat Islam.
Umat, organisasi atau partai Islam yang menerima pancasila sebagai dasar
kehidupan berbangsa, dipandang sebagai orang kafir, halal darah dan hartanya,
oleh karena itu mereka dengan berbagai cara mengambil harta-harta kekayaan NU
dan Muhammadiyah, sebagai mana disampaikan ketua PBNU Masdar F Mas’udi kepada
wartawan di kantor wahid institut , jalan taman amir hamzah Jakarta, ditulis
ulang di buku Ilusi negara Islam. : kehidupan agama agama di Indonesia semakin
tidak aman, sekelompok orang yang mengatas namakan Islam, telah serampangan
mengambil alih masjid masjid milik warga NU dengan alasan bid’ah dan aliran
sesat. Pengambilalihan yang dimaksud, kata masdar berbentuk pergantian para
takmir masjid yang selama ini di isi oleh warga NU, lalu tradisi ritual keagamaan
khas NU pun diganti. Ia mengatakan hampir ratusan masjid yang diambil alih.
masdar mensinyalir hal itu dilakukan oleh kelompok garis keras, kaum
fundamentalis, ia menyerukan kepada warga NU untuk mengambil kembali
masjid-masjid tersebut. Menurut Hasyim Muzadi, fenomena diambil alihnya
masjid-masjid milik warga NU oleh kelompok Islam ekstrem, menurutnya mereka
tidak mampu membuat masjid sendiri dan sering mem bid’ahkan dan mengkafirkan
warga NU ( idem ). Pada tanggal 29 april 2007, beliau mendesak pemerintah untuk
mencegah masuknya ideologi transnasional ke Indonesia baik dari barat maupun
dari timur. Almarhum Pak Ud ( sapaan pengasuh pesantren tebu ireng jawa timur
KH. M Yusuf hasyim ) pernah meminta saya untuk memotong masuknya ideologi
transnasional karena sama-sama merusak NU dan Indonesia. pada acara yang
digelar pimpinan pusat lembaga dakwah NU bekerja sama dengan departemen agama,
juga mengatakan “ Kelompok Islam dengan ideologi transnasional pada umumnya
menolak toleransi atau sikap saling menghormati, hal itulah yang kemudian bisa
memicu terjadinya konflik antar umat beragama “ Muhammadiyah juga tidak lepas
dari sasaran Islam transnasional, tidak hanya masjid yang diambil melainkan
badan-badan usaha dan kader serta simpatisannya. Artikel Abdul Munir Mulkhan di
Suara Muhammadiyah telah mendorong Farid Setiawan, Ketua Umum Dewan Pimpinan
Daerah Ikatan Mahasiswa Muhammadiyah (DPD IMM) Daerah Istimewa Yogyakarta,
untuk mendiskusikan lebih luas infiltrasi garis keras ke dalam Muhammadiyah
melalui beberapa artikelnya yang dimuat di Suara Muhammadiyah, seperti: Ahmad
Dahlan Menangis (tanggapan terhadap tulisan Abdul Munir Mulkhan)[4], Tiga Upaya Mua’allimin dan Mu’allimat.[5] Tulisan artikel Abdul Munir Mulkhan dan Farid Setiawan
telah memancing sikap pro-kontra dikalangan pengurus Muhammadiyah, yang
akhirnya mendorong salah seorang Ketua Pengurus Pusat Muhammadiyah, Haedar
Nashir untuk melakukan klarifikasi melalui buku tipis tentang sikap
Muhammadiyah terhadap sinyalemen inflitrasi Islam garis keras. Tiga bulan
setelahnya, Pengurus Pusat Muhammadiyah mengeluarkan Surat Keputusan
(SKPP)Muhammadiyah Nomor 149/Kep/I.0/B/2006,[6] untuk
menyelamatkan Muhammadiyah dari berbagai tindakan yang merugikan Persyarikatan
dan membebaskannya dari pengaruh, misi, infiltrasi, dan kepentingan partai
politik yang selama ini mengusung misi dakwah atau partai politik bersayap
dakwah.[7] Ahmadiyah juga menjadi korban pengkafiran,
pembubaran dan penganiayaan sebagaimana yang terjadi di Monas tanggal 1 juni
2008, di Cekesik pendelang Banten pada 6 pebruari tahun 2011, memakan 3 orang
korban tewas dan 5 orang luka luka. Jika sesama umat Islam diperlakukan seperti
itu apalagi umat lain yang berbeda agama dan keyakinan, mereka tidak segan
segan diserang dengan bom-bom pada saat natal dan tahun baru, puncaknya pada
tragedi perang umat Islam dan nasrani di poso dan Ambon yang memakan banyak
korban, kerugian tidak hanya pada kehilangan jiwa, melainkan tidak berjalannya
kegiatan ekonomi, pendidikan dan sosial. dari uraian singkat diatas dapat
disimpulkan bahwa ajaran Islam transnasional hanya menimbulkan perpecahan
dikalangan umat Islam, umat selain Islam dan kehidupan bangsa Indonesia pada
umumnya.
iv. Pemecahan
- 1.Pemikiran.
Terus menerus
melakukan pembanding pemikiran terhadap ideologi transnasional dengan etika,
profesional dan ilmiah, khususnya tentang substansi negara Islam dan keharusan
penggunaan syari ah sebagaimana yang ada dalam teks Alquran dan sunnah, untuk
melakukan itu tidak mudah, perlu pendalaman ekstra, karena umat Islam pada
umumnya termasuk NU dan Muhammadiyah dalam menempatkan fekih syari ah, tidak
ada perbedaan dengan Islam transnasional, oleh karena itu mereka mudah masuk di
MUI, sebagian besar ulamanya dari NU dan kader kader Muhammadiyah sebagaimana
dijelaskan diatas dan keduanya pernah memperjuangkan syariah Islam sebagai
dasar negara Indonesia, oleh karena itu mereka tidak pernah menyentuh ideologi
diatas, kemarahan NU dan Muhammadiyah terhadap Islam transnasional disamping
mengkafirkan juga mengambil aset dan kadernya. Aliran Islam yang menentang
ideologi Islam transnasional dengan menolak negara Islam dan syariah ( teks )
adalah Jaringan Islam liberal yang diketuai ulil absar, tapi mereka justru
dijadikan bulan-bulanan baik dalam dakwah dan politik, oleh Islam transnasional
dengan menggunakan tangan MUI, didalamnya termasuk NU dan Muhammadiyah
menyatakan bahwa jaringan Islam liberal termasuk aliran sesat. dalam slogannya
secara terbuka menginginkan “ Indonesia tanpa JIL “ dan menjadikan sebagai
tuduhan bagi aliran Islam rasional yang menentangnya. Termasuk anak-anak
yayasan alkahfi, pernah difitnah sebagai JIL lewat majalah suara Hidayatullah,
karena tidak terbukti ia menyediakan hak jawab dan permohonan maaf bahkan ada
yang sampai pada gugatan hukum. Jika umat Islam mampu menjelaskan dengan cara
rasional, ilmiah yang didasarkan pada Alquran dan sunnah tentang kekeliruan
mendudukkan negara Islam dan syariah Islam, insya Allah semua pihak akan
menerimanya.
- 2.Hukum.
Keharusan menggunakan pancasila
dalam kehidupan berorganisasi, baik ormas, parpol dan kehidupan berbangsa akan
menjadi hambatan Islam transnasional masuk ke Indonesia karena dipandang dapat
mengkafirkan. Terbukti pada saat masa orde baru, ketika presiden suharto
memberlakukan asas tunggal, hampir tidak muncul atau tidak ada aliran
transnasional. Aliran ini muncul sangat kuat justru ketika asas tunggal
dihapuskan. Semua ormas boleh menggunakan asas apapun tapi masih ada
pengecualian yaitu komunisme. Tapi bagi umat Islam yang memandang nilai nilai
pancasila tidak bertentangan dengan Alquran dan sunnah tentu tidak ada masalah.
Pada kehidupan sehari hari dalam perjanjian kontrak rumah, perjanjian bisnis,
perjanjian pembelian alat alat transportasi tidak menggunakan Alquran dan
sunnah, melainkan pada hal hal yang saling menguntungkan dan menjaga hak masing
masing. Pengawasan sumber dana dari negara asing ke organisasi organisasi di
Indonesia, yang merupakan alat pengembangan Islam transnasional, lebih
ditingkatkan, sanksinya diperberat dan moralitas para penegak hukum lebih
dikontrol, jalan ini insya Allah dapat menghambat pengembangan nya
- 3.Mengimbangan kegiatan mereka.
Kekalahan Islam
kebangsaan dibandingkan Islam transnasional adalah semangat dan militansinya,
terbukti meskipun NU dan Muhammadiyah mengerahkan kemampuannya membendung Islam
transnasional, pengikut mereka semakin luas, hal ini dapat dipastikan karena
mesin mesin dakwah mereka tidak berjalan, sebab disektor itu tidak ada
kompensasi uang, jika dibandingkan dengan kegiatan selainnya seperti mengajar atau
bisnis. Dalam majalah kompas pernah diangkat kenapa sekolah SLTA dan perguruan
tinggi sebagian besar dipegang oleh Islam transnasional, karena tidak ada
aliran Islam kebangsaan, seperti NU dan Muhammadiyah yang masuk disana. Hal ini
dapat dipastikan karena tidak ada program organisasi dan tidak ada uangnya.
Justru sekarang yang dipikirkan bagaimana mesin mesin dakwah di SLTA, perguruan
tinggi, di instansi pemerintah dan perusahaan asing bisa menjadi program
prioritas dan ada kompensasi materialnya.
- 4.Kerja sama aliran Islam kebangsaan dalam membendung gerakan transnasio nal.
Bilamana mereka
memiliki semangat membendung ajaran transnasional dengan kerja sama NU dan
Muhammadiyah yang kadernya cukup banyak lewat pembagian tugas akan mampu
membendung nya. Tapi sekali lagi kerja sama itu sulit dilakukan karena aliran
Islam kebangsaan juga memiliki perbedaan spritual, fekih dan budaya yang sulit
disatu kan dalam kerja sama. traumatis kerja sama umat Islam dalam masyumi,
masih menghantui dan menimbulkan rasa pesimis. Seharusnya untuk kepentingan
yang sama dan untuk pemecahan masalah kebangsaan yang efeknya cukup besar,
Islam kebangsaan harus bisa bersatu dan bekerja sama.
Demikian semoga
bisa menjadi masukan bagi umat Islam kebangsaan dalam membendung Islam
transnasional.
PENERAPAN ETIKA DALAM BERBUDAYA
PENDAHULUAN
Latar Belakang
Sekarang zaman sudah sangat berkembang. Berkembangnya
zaman ini juga diikuti oleh berkembangnya suatu permasalahan pula. Dahulu orang
ingin melakukan perjalan, harus jalan kaki, menaiki kuda atau kendaraan yang
berupa hewan dan sangat membutuhkan waktu yang panjang. Tetapi sekarang, dengan
ditemukannya mesin, kebutuhan manusia jadi teringankan. Dengan adanya mesin
ini, tidak lantas bisa menyelesaikan masalah-masalah manusia, tetapi justru
menimbulkan masalah-masalah baru bagi manusia. Contoh polusi dll. Dalam
menghadapi kehidupan sosialnpun mansuia juga dihadapkan oleh maslaah-masalah
yang sangat krusial. Yaitu nilai digunakan atau tidaknya suatu budaya walaupun
dalam rangka menegakkan sebuah ketatanan sosial yang berbasis islami. Masyarakat
Indonesia mempunyai banyak sekali pandangan menganai apa itu “budaya”.
Mengingat banyaknya metode pemaham mengenai esensi agama islam itu sendiri. Ada
sebagian masyarakat yang menganggap bahwa “budaya” itu harus dihapuskan,
mengingat tidak ada contoh kongkrit dalam kehidupan muhammad. Dan ada sebagian
besar masyarakat yang mengangnggap akan pentingnya budaya dalam kehidupan sosial masyarakat. Disini penulis
tidak akan menjelaskan mengenai metode esensi islam yg benar, tetapi disini
penulis akan menjelaskan metode ilmiah mengenai (filsafat etika) untuk
mengklarisfikasi masalah krusial budaya tersebut.
Rumusan Masalah
Berkaitan
dengan latar belakang diatas, maka rumusan masalah dalam penelitian ini adalah
sebagai berikut :
Bagaimana implementasi riel, digunakan atau tidaknya kebudayaan terhadap konsepsi pemikiran islam yang
sesuai fakta (filsafat etika) dan kehidupan sosial masyarakat.
FILOSOFI TUJUAN HIDUP MANUSIA
FILOSOFI TUJUAN HIDUP
Setiap manusia didunia ini pasti ingin bahagia. Tidak ada
satupun manusia yang ingin menderita, karena bahagia merupakan fitrah yang
sangat penting bagi manusia. Bisa dilihat di lingkungan masyarakat kita
sekarang. Misalnya Ada yang ingin menjadi orang sukses, seperti dokter yang
kaya, pengusaha yang kaya, milyader, pejabat Negara yang uangnya banyak dsb.
Tetapi ada diantara mereka yang justru meninggalkan seluruh kenikmatan dunia,
seperti uang, jabatan, mobil banyak, rumah mewah, hanya demi kenikmatan
akhirat. Paradigma semacam ini sangatlah banyak beredar dimasyarakat-masyarakat
sekarang. Nah, masalahnya jika menimbang dampak yang terjadi jika kita memilih
diantara kedua konsep hidup tadi, yang terjadi justru bukan kita malah bahagia,
tapi justru kehancuran yang datang. Jika kita coba menerapkan konsep kehidupan
yang pertama, justru yang terjadi adalah terciptanya masyarakat yang
individualis, matrealis, tidak memperdulikan orang lain, serakah, mengambil
kekayaan alam hanya untuk dinikmati dirinya sendiri, memakan uang rakyat dsb.
Bukannya malah meciptakan kondisi social masyarakat yang harmonis, tetapi malah
masyarakat yang tamak dan sangat jauh dari kata bahagia kalau seumpama dalam
satu Negara semua masyarakatnya seperti itu. Jika kita menerapkan konsep tujuan
hidup yang kedua, justru yang tercipta bukannya masyakat yang harmonis juga, tetapi
justru yang terjadi adalah terciptanya masyarakat yang jumud, tidak mengenal
iptek, mudah dibohongi oleh bangsa lain. Lantas konsep manakah yang pantas
dijadikan sebagai tujuan hidup?? Ataukah dengan memperoleh kekayaan
sebanyak-banyaknya?? Jabatan setinggi-tingginya?? Uang banyak?? Mobil banyak??
Atau justru memilih meninggalkan seluruh aspek kehidupan dunia, demi mendapat
kebahagiaan akhirat?? Yang ternyata ketika kita menerapkan konsep tersebut,
kita menjadi jumud, tidak kenal ilmu pengetahuan, mudah dibohongi oleh bangsa
lain?? Mungkin ini adalah masalah yang sensitive bagi sebagian orang khususnya
remaja. Karena jika kita salah dalam memilih tujuan hidup, bisa dipastikan
hidupkita akan gagal. Juga dikarenakan kondisi psikis remaja yang masih labil
dan sedang mencari jati diri. Kembali ke topic awal, Menurut saya disinilah
letak perbedaannya orang yang bertuhan dan tidak. Orang yang bertuhan itu wajib
hukumnya untuk selalu menstandartkan seluruh kosep hidupnya kepada orientasi
tuhan menciptakan manusia. Karena tidak mungkin tuhan menciptakan manusia tidak
ada tujuannya. Nah dalam islam allah berfirman:
وَإِذْ
قَالَ رَبُّكَ لِلْمَلاَئِكَةِ إِنِّي جَاعِلٌ فِي الأَرْضِ خَلِيفَةً قَالُواْ
أَتَجْعَلُ فِيهَا مَن يُفْسِدُ فِيهَا وَيَسْفِكُ الدِّمَاء وَنَحْنُ نُسَبِّحُ
بِحَمْدِكَ وَنُقَدِّسُ لَكَ قَالَ إِنِّي أَعْلَمُ مَا لاَ تَعْلَمُونَ
Ingatlah ketika Tuhanmu berfirman kepada para Malaikat:
"Sesungguhnya Aku hendak menjadikan seorang khalifah di muka bumi." Mereka berkata:
"Mengapa Engkau hendak menjadikan (khalifah) di bumi itu orang yang akan membuat kerusakan padanya
dan menumpahkan darah, padahal kami senantiasa bertasbih dengan memuji Engkau
dan mensucikan Engkau?" Tuhan berfirman: "Sesungguhnya Aku mengetahui
apa yang tidak kamu ketahui." (Al baqoroh 2:30)
قَالُواْ
أُوذِينَا مِن قَبْلِ أَن تَأْتِينَا وَمِن بَعْدِ مَا جِئْتَنَا قَالَ عَسَى
رَبُّكُمْ أَن يُهْلِكَ عَدُوَّكُمْ وَيَسْتَخْلِفَكُمْ فِي الأَرْضِ فَيَنظُرَ
كَيْفَ تَعْمَلُونَ
Kaum Musa berkata: "Kami telah ditindas (oleh Fir'aun)
sebelum kamu datang kepada kami dan sesudah kamu datang . Musa menjawab:
"Mudah-mudahan Allah membinasakan musuhmu dan menjadikan kamu khalifah di bumi(Nya), maka Allah
akan melihat bagaimana perbuatanmu . (Al a’raf 7:129)
يَا
دَاوُودُ إِنَّا جَعَلْنَاكَ خَلِيفَةً فِي الْأَرْضِ فَاحْكُم بَيْنَ النَّاسِ
بِالْحَقِّ وَلَا تَتَّبِعِ الْهَوَى فَيُضِلَّكَ عَن سَبِيلِ اللَّهِ إِنَّ
الَّذِينَ يَضِلُّونَ عَن سَبِيلِ اللَّهِ لَهُمْ عَذَابٌ شَدِيدٌ بِمَا نَسُوا
يَوْمَ الْحِسَابِ
Hai Daud, sesungguhnya Kami menjadikan kamu khalifah (penguasa) di muka bumi,
maka berilah keputusan (perkara) di antara manusia dengan adil dan janganlah
kamu mengikuti hawa nafsu, karena ia akan menyesatkan kamu dari jalan Allah.
Sesungguhnya orang-orang yang sesat darin jalan Allah akan mendapat azab yang
berat, karena mereka melupakan hari perhitungan. (shaad 38:28)
Bisa disimpulkan dari ayat-ayat diatas bahwa prinsipnya,
manusia diciptakan didunia ini untuk membangun masyarakat dari segala aspek.
Khusunya dari segi system pemerintahan. Misalnya system politik, system
ekonomi, sitem pendidikan, system pengelolahan sumder daya, dsb. Penjelasan ini
diperkuat lagi oleh surat (shaad 38:28)
Bahwa kita harus memutuskan perkara diantara manusia
bedasarkan hukum-hukum keseimbangan bukan bedasarkan nafsu. Sekilas memang agak
umum makna khalifah diatas jika kita memahami hanya dari aspek bahasa atau arti
dari ayat tersebut. Disini penulis akan menggunakan pendekatan filosofis
munculnya masyarakat agar bisa menelaah lebih dalam lagi.
Manusia itu memiliki 2 perangkat dasar yaitu fisik dan
non-fisik. Dengan adanya 2 perangkat tersebut, munculah kebutuhan/fitrah.
Misalnya rasa lapar, haus, seksual dsb. Dan kebutuhan-kebutuhan manusia tadi,
itu tidak bisa dipenuhi secara individual atau secara tidak langsung, kita
membutuhkan orang lain untuk membantu memenuhi kebutuhan kita. Dalam ekonomi,
manusia sering disebut sebagai makhluk social. Karena dalam memenuhi kebutuhan
hidup kita tidak bisa sendiri. Contohnya ketika kita lapar, kita membutuhkan
petani agar bisa mendapatkan beras. Ketika kita sakit, kita butuh dokter karena
dia lebih menguasai dalam bidang ilmu kesehatan. Dalam hal keamanan, kita
membutuhkan bantuan orang-orang militer, seperti tentara, polisi dsb. Disini
bisa ditarik kesimpulan bahwa manusia tidak bisa memenuhi kebutuhannya sendiri
sehingga manusia diharuskan untuk bermasyarakat agar semua fitrah kebutuhannya
terpenuhi. Tetapi jika yang ada hanya masyarakat saja, tanpa berlakunya
standart aturan yang baku, bisa dipastikan yang terjadi adalah kerusakan. Sehingga
disinilah masnusia berupaya memuat sebuah system pemerintahan yang bertujuan
untuk, mengatur, mengkoordinir anggota-anggota masyarakatnya agar bisa mencapi
tujuan masyarakat tersebut. Misalnya, agar tercipta masyarakat yang cerdas,
berilmu, maka dibentuklah system pendidikan. Agar jalur keuangan dan kesejahteraan
rakyat terjamin, maka dibentuklah system ekonomi. Agar kekuasan tidak ada yang
semena-mena dibentuklah system politik. Coba bayangkan jika ada suatu
masyarakat, tetapi tidak ada sistemnya. Misalnya tidak ada sistemn pendidikan.
Yang terjadi justru kebodohan. Bayangkan jika tidak ada system ekonomi, jamian
kesejahteraan rakyat sangat jauh dar kata “makmur”. Nah, tetapi pada realitasnya sangat berlawanan
dengan teori tadi. Korupsi dimana-mana, tidak mampunya kita dalam mengelola
sumber daya alam, rusaknya moral dsb. Nah.. Disinilah tugas kita sebagai umat yang beragama
islam yang disebutkan Allah dalam surat Al baqoroh (2:30), (Al a’raf 7:129),
(shaad 38:28), bahwa kita harus membangun segala aspek-aspek yang ada
dimasyarakat. Mulai dari system masyarakatnya, dan individu masyarakat itu
sendiri. Karena dengan terbangunnya segala aspek-aspek tadi, akan mendatangkang
kebahagiaan bagi kita semua karena terciptanya masyarakat yang thoyibah, saling
mengerti, dan harmonis. Selama sitem yang ada dimasyarakt belum terbangun, yang
akan terkena dampaknya juga kita sendiri. Misalnya, harga-harga kebutuhuan naik
dikarenakan pemerintah tidak bisa mengolah SDA yang melimpah di Negara ini.
Adanya korupsi yang menyebabkan kemiskinan semakin merajalela, kemakmuran
masyarakat sangat jauh dari kata “cukup”. Tidak mampunya pemerintah dalam
memanajemen masyarakatnya sehingga banyak sekali pihak-pihak yang dirugikan.
Nah inilah teman-temanku sekalian tugas kita sebagai orang yang berikrar
sebagai orang islam. Inilah tujuan hidup kita atau cita-cita kita bersam. Jika
kita melihat jalan hidup rasul terdahulu, mereka banting tulang untuk membangun
masyarakat demi terwujudnya masyarakat yang thoyibah. Pahlawan besar kita
rasululullah SAW beliau yang berjuang mati-matian merubah arab yang jika kita
umpamakan dizaman sekarang, kondisi arab yang seperti Indonesia bisa menjadi
Negara besar bahkan bisa megalahkan Persia dizaman itu, kalau perumpamaannya
sekarng seperti amerika. Begitu kerasnya perjuangan nabi Ibrahim yang rela
meninggalkan orangtuanya demi menegakkan masyarakat thoyibah. Meninggalkan
harta kekayaannya demi perjuangan membangun masyarakat. Khadijah istri nabi
Muhammad yang dulunya kaya, habis hartanya demi menegakkan pembangunan
masyarakat. Memang disadari dalam menjalani semua itu, dibutuhkan pengorbanan
dan perjuangan yang sangat besar. Mulai dari kekayaan materi, jabatan, mapun
kekuasaan. Karena semua hidup kita, kita arahkan hanya untuk satu tujuan, yaitu
untuk membangun masyarakat. Tetapi dengan terbangunnya masyarakat, pasti akan
mendatangkan kebahagiaan bagi kita semua dan pengorbanan kita selama ini, pasti
tidak akan sia-sia. Diakhir pembahsan saya kali ini saya ingin mengutip sebuah
surat yang mulia dari (Ali 'Imran 3:142)
أَمْ
حَسِبْتُمْ أَن تَدْخُلُواْ الْجَنَّةَ وَلَمَّا يَعْلَمِ اللّهُ الَّذِينَ
جَاهَدُواْ مِنكُمْ وَيَعْلَمَ الصَّابِرِينَ
Apakah kamu mengira bahwa kamu akan masuk surga, padahal
belum nyata bagi Allah orang-orang yang berjihad diantaramu dan belum nyata
orang-orang yang sabar.
SALAM……..
Langganan:
Postingan (Atom)
0 komentar: