HAKEKAT KEBAHAGIAAN DUNIA





               Kenapa sih kita disini membahas hakekat bahagia di dunia??? Soalnya banyak sekali saudara-saudaraku sekalian, orang-orang  disekitar kita, yang mati-matian dalam mengejar kebahagiaan dunia. Ada yang sampai membebankan kepada anak-anaknya bahwa harus menjadi orang yang kaya, dokter yang punya rumah sakit dimana-mana, pengusaha yang unya pabrik dimana-mana, punya jabatan setingi-tinginya. Ada yang sampai rela menghancurkan kebahagiaan orang lain, hanya demi mendapatkan kebahgiaan dirinya sendiri dan keluarga. Membiarkan berjuta-juta masyarakat menanggung beban kemiskinan yang sangat berat ini bahkan hingga bertaruh dengan kematian hanya karena sulitnya mencari makan sehari-hari. Disatu sisi para pejabat sekarang justru malah enak-enakan dan hura-hura, menghamburkan harta yang seharusya bukan miliknya. Tidak jarang juga kita temui dilingkungan teman-teman kita sendiri, yang kebanyakan dari mereka itu mati-matian dalam mengejar kebahagiaan dunia, sampai-sampai mereka melalaikan apa sih sebenarnya tujuan Allah SWT menciptakan kita semua. Mall-mall besar banyak sekali dipenuhi oleh rmaja-remaja sekarang yang cenderung hanya ingin menghabiskan waktu luangnya dengan senang-senang saja, tanpa berfikir, bagaimanakah pertanggungjawaban atas semua perbuatanku selama ini didunia. Dilihat dari penampilan sehari-harinya saja sudah memperlihatkan kedapa kita semua bahwa banyak dari mereka yang hanya menginginkan hidup senang-senang saja, tanpa berfikir apa tanggung jawabnya sebagai manusia yang dilahiran didunia ini. Bayangkan saudara-saudaraku sekalian jika semua masyarakat Indonesia seperti ini, apakah yang terjadi ?? terciptanya masyarakat yang saling mengerti, masyarakat harmonis, HANYALAH SEBUAH KHAYALAN. Masyarakat Indonesia semakin egois, matrealis, seenaknya sendiri, menghancurkan harapan hidup sesamanya yang memerlukan bantuan. Maka dari itu, disini penulis ingin sekali membahas, sebenarnya apa sih, hakekat kebahagiian didunia ini, sementarakah ??? atau selamanyakah?? Jika  sementara, maka pasntaskah kebahagiaan dunia kita jadikan cita-cita ??? atau jika selamanya, maka pantaskah untuk kita jadikan cita-cita. Kita ambil contoh sederhana saja. Kita semua pasti pernah mengalami yang namanya makan. Jika kita memperhatikan, ketika kita makan saja agar mendapatkan bahagia, maka membutuhkan banyak sekali syarat-sayarat. Ibarat disini penulis sangat suka sekali makan masakan rending khas padang. Untuk mendapatkan kepuasan makan rendang, syarat yang harus dipenuhi sangat banyak sekali. Antara lain:
1    1.       Sehat fisik
2    2        Sehat psikis
3    3.       Makanan yang ingin dimakan harus ada
4    4.       Cara memperoleh makanan tersebut harus baik, karena jika tidak, pasti akan mederita
5    5.       Lingkungannya harus damai, karena jika dalam kondisi prenag, suasana bukannya bahagia tapi malah          menderita
6    6.       Punya uang untuk membeli
7    7.       Ada keharmonisan dengan sesame masyarakat

                Jika kita renungkan kembali, ternyata banyak sekali syarat-syarat yang harus dipenuhi untuk mendapatkan kepuasan makan masakan favorit kita. Dan syarat-syarat yang penulis sebutkan tadi, ternyata juga membutuhkan syarat-syarat lagi yang super kompleks agar 7 syarat diatas bisa muncul. Contohnya agar kita bisa mendapat uang untuk makan makanan favorit, maka kita harus kerja banting tulang bagi yang sudah bekerja. Bagi yang belum berarti orang tua harus memiliki uang yang lebih agar bisa membeli makanan tersebut. Mungkin satu atau dua kali kita masih merasakan rasanya enak ketika kita makan makanan favorit kita. Tetapi jika terus-terusan, yang kita dapat jutru bukan kebahagiaan lagi, tapi justru penderitaan diakibatkan rasa bosan karena makan terus menerus. Kebahagiaan yang sebelumnya kita sangat inginkan, ternyata PASTI AKAN HILANG, jika kita terus-terusan menggunakannya. Nah ini masih contoh yang sederhana, belum yang lebih kompleks lagi misanya pemilihan karir bagi masa depan atau orientasi hidup kita. Disini penulis ambil contoh pengusaha. Karena banyak sekarang orang yang mengiginka menjadi pengusaha dilihat dari sisi banyaknya materi yang diperoleh. Benarkah ketika menjadi pengusaha sama dengan kita akan merasakan bahagia yang tinggi?? Kebahagiaan tinggi di dunia ini bisa dikatakan sangat mustahil. Karena semua kebahagiaan didunia ini adalah semu. Kita lihat apa saja syarat-syarat untuk menjadi seorang pengsaha terkenal pada umumnya. Anatara lain:
1    1.       Lulus pendidikan sekolah
2    2.       Lulus perkuliahan
3    3.       Menguasai ilmu manajemen
4    4.       Menguasai ilmu pemasaran produk
5    5.       Ada yang dijadikan sebagai obyek usaha
6    6.       Ada modal yang mencukupi
7    7.       Sehat fisik, tidak ada cacat
8    8.       Sehat psikis
9    9.       Mempunyai skill (kemampuan)
1    10.   Jago dalam menyelesaikan masalah
1    11.   Kaderisasi pegawai (kemampuan memilih pegawai yang jujur)
1    12.   Kemampuan membaca administrasi
1    13.   Adanya dukungan dari orang tua
1    14.   Lingkunanya damai

                Ternyara untuk menjadi seorang pengusaha yang katanya bisa bahagia, banyak sekali syarat-syarat yang harus dipenuhi. Satu saja syarat tidak dipenuhi, pasti akan kita akan gagal untuk menjadi seorang pengusaha, dan pastinya akan menderita seumur hidup. Tetapi disatu sisi ketika kita sudah bisa menjadi seorang pengusaha yang terkenal apakah lantas kita bisa selamanya mendapatkan kebahagiaan tertinggi seperti yang kita inginkan???? jawabannya TIDAK. Seorang pengusaha harus bisa berfikir jauh tentang bagaimana nasib usahanya. Belum lagi persaingan didunia usaha sangat ketat sekali. Bahkan ada yag saling bunuh-membunuh. Belum lagi susahnya untuk mengiklankan produk agar laku dimata masyarakat luas. Bahkan tidur saja sangat sulit bagi seorang yang memiliki pekerjaan dinamis seperti pengusaha, karena dituntut untuk selalu kreatif dalam segala hal. Belum lagi kita ditenga-tengah usaha kita, ternyata kita mati, maka kita akan meniggalkan  semua harta kita dan tidak ada satupun yang akan menjadi penyelamat untuk kita di akhirat keculai pengorbanan kita untuk selalu berjuang menjalankan apa orientasi Allah menciptakan kita (khalifah fi ard). Nah disini bsa kita lihat bahwa, selama ini yang kita kira bisa mendatangkan kebahagiaan tertinggi bagi kita, ternyata ada batasnya, dan tidak bisa bertahan lama. jika kira merenungkan lebih dalam lagi mengenai hidup ini, ternyata setiap apa yang kita lakukan, PASTI MENGARAH KE PENDERITAAN. Contohnya dengan usia semakin tua, gigi kita akan habis, sehingga menyulitkan kita untuk makan. Karena bertambahnya usia oto-otot kita semakin rusak, sehingga dibuat jalan aja terasa sangat berat. Semakin bertambahnya usia tulang kita semakin kropos, sehingga untuk menopang tubuh saja rasanya sudah sangat berat. Belum lagi otak kita yang semakin tua semakin lemah. Disini bisa kita simpulka bahwa semua apa yang kita lakukan di dunia ini, pasti megarah ke penderitaan. Dan kita tidak akan pernah lepas dari itu semua. Sehingga, renungkanlah wahai saudara-saudaraku, PANTASKAH DUNIA YANG JELAS-JELAS POTENSI PENDERITAANNYA SANGAT BESAR SEPERTI INI, KITA JADIKAN SEBAGAI CITA-CITA ????? TIDAKKAH LEBIH ENAK JIKA KITA MEMILIH YANG POTENSI KEBAHAGIAANNYA JAUH LEBIH BESAR DARI KEBAHAGIAAN SEMU DUNIA ??? YAITU ALAM AKHIRAT???? RENUNGKANLAH…

Diakhir tulisan saya ini saya ingin mengutip sebuah ayat al quran yang mulia sekaligus menjadi pesan Allah terhadap kita bagaimana cara memandang kehidupan dunia yang semu..


إِنَّمَا الحَيَاةُ الدُّنْيَا لَعِبٌ وَلَهْوٌ وَإِن تُؤْمِنُوا وَتَتَّقُوا يُؤْتِكُمْ أُجُورَكُمْ وَلَا يَسْأَلْكُمْ أَمْوَالَكُمْ

Sesungguhnya kehidupan dunia itu hanyalah permainan dan senda gurau. Jika kamu beriman serta bertakwa, Allah akan Memberikan pahala kepadamu, dan Dia tidak akan meminta hartamu.
QS Muhammad (47:36)


وَمَا هَذِهِ الْحَيَاةُ الدُّنْيَا إِلَّا لَهْوٌ وَلَعِبٌ وَإِنَّ الدَّارَ الْآخِرَةَ لَهِيَ الْحَيَوَانُ لَوْ كَانُوا يَعْلَمُونَ

Dan kehidupan dunia ini hanya senda gurau dan permainan. Dan sesungguhnya negeri akhirat itulah kehidupan yang sebenarnya, sekiranya mereka mengetahui.
QS Al-ankabut (29:64)


اعْلَمُوا أَنَّمَا الْحَيَاةُ الدُّنْيَا لَعِبٌ وَلَهْوٌ وَزِينَةٌ وَتَفَاخُرٌ بَيْنَكُمْ وَتَكَاثُرٌ فِي الْأَمْوَالِ وَالْأَوْلَادِ كَمَثَلِ غَيْثٍ أَعْجَبَ الْكُفَّارَ نَبَاتُهُ ثُمَّ يَهِيجُ فَتَرَاهُ مُصْفَرّاً ثُمَّ يَكُونُ حُطَاماً وَفِي الْآخِرَةِ عَذَابٌ شَدِيدٌ وَمَغْفِرَةٌ مِّنَ اللَّهِ وَرِضْوَانٌ وَمَا الْحَيَاةُ الدُّنْيَا إِلَّا مَتَاعُ الْغُرُورِ

Ketahuilah, sesungguhnya kehidupan dunia itu hanyalah permainan dan senda gurauan, perhiasan dan saling berbangga di antara kamu serta berlomba dalam kekayaan dan anak keturunan, seperti hujan yang tanam-tanamannya mengagumkan para petani; kemudian (tanaman) itu menjadi kering dan kamu lihat warnanya kuning kemudian menjadi hancur. Dan di akhirat (nanti) ada azab yang keras dan ampunan dari Allah serta keridaan-Nya. Dan kehidupan dunia tidak lain hanyalah kesenangan yang palsu.
QS Al-hadid (57:20)




Setelah ini akan dibahas gimana sih jalan-jalan untuk mengejar kebahagiaan yang tidak ada batasnya. Apakah dengan meninggalkan seluruh urusan dunia ??? ataukah kita menjalankan kedua-duanya. Nantikan diskusi menarik kita selanjutnya..

0 komentar:

PENGARUH AJARAN ISLAM TRANSNASIONAL TERHADAP KEUTUHAN NEGARA KESATUAN REPULIK INDONESIA







Pengaruh Ajaran Islam Transnasional Terhadap Keutuhan
Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI)

  1. I.Pendahuluan
Islam transnasional merupakan istilah yang relatif baru dalam konteks wacana pemikiran Islam di Indonesia. Istilah ini muncul seiring dengan bergulirnya reformasi politik di Indonesia tahun 1998, yang ditandai dengan munculnya kekerasan, pengkafiran sesama Islam, pemaksaan keyakinan, perilaku agama dan ideologi seperti kasus Ahmadiyah, perampasan masjid NU dan sarana ekonomi Muhamadiyah, lewat berbagai cara licik, bahkan diwujudkan dengan peledakan bom yang sasarannya pada agama nasrani, perwakilan kedutaan dan aset asing, khususnya Amerika. Dibeberapa tempat seperti ambon dan poso terjadi perlawanan dari kaum nasrani, tidak sedikit korban dan kerugian material dari kedua bela pihak. Kejadian ini pasti mengejutkan sebagian besar umat Islam dan bangsa Indonesia pada umumnya. Setelah dilakukan investigasi oleh beberapa instansi, semua pelaku banyak berasal dari pemikiran dan organisasi diluar Indonesia. Barangkali seminar ini berorentasi memberikan respon dan pemecahan terhadap masalah diatas, adapun saya hanya ingin membahas sejauh mana ajaran Islam transnasional mempengaruhi keutuhan bangsa Indonesia dan bagaimana seharusnya respon umat Islam agar keutuhan, kerukunan dan kehidupan demokrasi di Indonesia tetap terpelihara dengan baik. Mengingat waktunya sangat terbatas, kami hanya menyampaikan prinsip-prinsipnya saja, selebihnya mungkin dapat didalami pada sesion dialog.

  1. II.Pengertian Islam Transnasional
  2. A.Menurut ahli.
Istilah ideologi transnasional ini dipopulerkan pertama kali oleh Ketua Umum Pengurus Besar Nahdlatul Ulama KH. Hasyim Muzadi, sejak pertengahan 2007 silam. Istilah itu merujuk pada ideologi keagamaan lintas negara yang sengaja diimpor dari luar dan dikembangkan di Indonesia
Masdar Hilmy dalam salah satu tulisannya mengatakan bahwa istilah “ Islam transnasional “ adalah sebuah gerakan yang bukan asli Indonesia, keberadaan organisasi politik ini tidak lahir dari pergumulan identitas ke Indonesia-an yang otentik melainkan dipindahkan, dibawa atau diimpor dari negara lain yang cenderung tidak mau meng-Indonesia.
Dari penjelasan ini dapat dipahami bahwa Islam transnasional adalah organisasi politik yang lahir sebagai pemecahan dari persoalan persoalan politik yang muncul di daerah timur tengah sedangkan Islam kebangsaan atau ke Indonesia-an adalah organisasi sosial keagamaan atau organisasi politik yang lahir dari pergumulan dan pemecahan masalah-masalah yang terkait dengan Indonesia. jadi tidak ada hubungannya dengan penggunaan Alquran dan sunnah yang berasal dari arab saudi. Islam Indonesia menggunakan Alquran dan sunnah untuk pemecahan masalah di Indonesia sedangkan Islam transnasional menggunakan Alquran dan sunnah untuk pemecahan masalah di timur tengah. masalah itu akan timbul ketika pemecahan masalah timur tengah dipaksakan sebagai pemecahan masalah di Indonesia. (dibahas di tema sendiri )
B. Ajaran dan organisasi
Sebagaimana disampaikan pada pada bab pendahuluan sebagian besar orang orang yang menjalankan agama secara radikal dan memaksakan kehendak berasal dari pemikiran dan organisasi luar Indonesia, khususnya timur tengah, disini saya mencoba memahami dasar berfikir dari Perilaku keagamaan mereka agar dapat dijadikan pijakan dalam pemecahan masalah, ada 2 pendekatan yaitu sejarah dan fungsi syare’at Islam dalam tatanan sosial, diperkiraan 2 hal itu yang membentuk radikalisme Islam transnasional.  
Dalam catatan sejarah Islam, telah diketahui bersama sejak umat Islam mengekspansi Eropa dan pada masa tertentu, Eropa tidak hanya melepaskan diri dari kekuasaan Islam bahkan banyak menjajah negara-negara Islam ditimur tengah. Pada masa berikutnya berbalik umat Islam yang berusaha melepaskan diri dari kekuasaan Eropa. Peperangan Islam dan negara-negara Eropa berlangsung sangat lama, bisa sampai ribuan tahun, yang terakhir kehancuran Turki Usmani, perang Afghanistan, umat Islam melawan Uni Sovyet dan Amerika, perang Libya, Irak, Iran dan Al qaidah dibawah pimpinan usama bin laden, semuanya melawan Amerika. dalam stuasi seperti itu secara alamiah, untuk tujuan kemenangan peperangan, umat Islam menggelorakan semangat internalnya diantaranya menanamkan kebencian terhadap agama, budaya, ilmu pengetahuan dan Perilaku kehidupan orang Eropa dan Amerika. Ayat-ayat perang yang terdapat dalam Alquran dan sunnah rasul, tentang keburukan dan kerusakan Perilaku orang orang kafir sering dijadikan legitimasi. Ayat-ayat tentang jihad dan pahala orang yang mati sahid menjadi perbincangan sehari hari, hal ini untuk melibatkan semua umat Islam agar mau bertempur dan memiliki militansi tinggi serta menciptakan tentara yang tidak pernah takut mati. Sanksi kekafiran diberikan kepada mereka yang enggan berperang melawan Eropa. dalam waktu cukup lama tanpa disadari mereka memandang ajaran Islam adalah ajaran melawan kekafiran dengan segala jalan dan segala cara. Hal itu pasti akan menjadi masalah ketika pemikiran dan kondisi psikologis umat Islam timur tengah ditransfer ke negara-negara mayoritas Islam diluar timur tengah, yang hidup damai, tidak ada masalah dengan orang orang yang berbeda agama, semua diberikan kebebasan menjalankan agamanya dan berkompetisi secara fair dalam berbagai bidang baik ekonomi, pendidikan, hukum dan politik. Negara yang hidup damai dan bisa saling menghargai akan menjadi medan kebencian, caci maki, fitnah, mengambil hartanya bahkan membunuhnya dengan bom-bom seperti dimedan perang terhadap rakyat sipil, rakyat kecil yang tidak mengetahui apa-apa tentang itu. Seharusnya mereka dapat membedakan, memisahkan dan memilah kondisi sosial politik umat Islam dalam suatu negara, tidak menempat kan semua negara dalam kondisi perang. Karena Alquran dan sunnah juga mengaturnya secara detail tentang perbedaan stuasi dan kondisi dalam masyarakat. Umat Islam yang bijak mampu menempatkan diri pada varian stuasi itu dengan benar. Dari uraian singkat tentang pendekatan sejarah dapat disimpulkan mengapa Islam transnasional Perilaku agamanya cenderung radikal dan mudah mengkafirkan sesamanya karena kehidupan mereka sejak kecil sampai buyut dibesarkan dalam suasana peperangan.    
Pemahaman tentang keharusan menjadikan syareat Islam dalam tatanan sosial juga sering memicu radikalisme dan kekerasan terhadap keyakinan dan Perilaku umat selainnya. Secara sederhana mereka memandang bahwa syareat Islam yang terdapat dalam Alquran dan sunnah berasal dari Allah yaitu zat yang maha besar, pencipta alam semesta dan zat yang bebas dari kesalahan dan kemubadhiran. Mereka yang lebih mementingkan hawa nafsu, ilmu pengetahuan dan akalnya menolak syareat Islam, berarti tidak mempercayai kebesaran Allah. Mereka ditempatkan sebagai orang-orang kafir dan syirik karena memandang akal manusia lebih tinggi dari Allah, sumber kerusakan dimuka bumi, sehingga harta dan jiwanya menjadi halal. Syareat Islam ditempatkan sebagai tolok ukur suatu ormas, parpol atau negara sebagai umat Islam atau kafir, akibatnya sangat luar biasa menyedihkan. Ketika pancasila menjadi dasar negara lewat dialog ilmiah dan ada 40 % perwakilan umat Islam di BPUPKI, PPKI dan sidang konstituante selama 4 tahun dan ketika azas tunggal pancasila diberlakukan bagi ormas dan parpol. Radikalisme sejak tahun 1948 yang diwakili hisbullah dibawah pimpinan kartosuwiryo, melepaskan diri dari kesatuan republik Indonesia yang dipandang negara kafir. Mereka melakukan perlawanan militer terhadap pemerintah yang ada sampai akhirnya dikalahkan, perlawanan itu terus dilakukan dengan cara-cara kekerasan dan sembunyi sembunyi, diwakili oleh NII dan perwakilan jamaah Islamiyah di Indonesia, ribuan umat Islam meninggal dunia. Realitas ini menjadikan partai partai Islam terpuruk, pada tahun 1955, dengan diwakili oleh masyumi Umat Islam mampu memperoleh suara 40 % lebih. Namun pada pemilu kemarin dengan diwakili 4 partai hanya memperoleh suara 22 %.
Kalau menurut saya, kesalahan pemahaman diatas karena mereka memandang bahwa ajaran Allah hanya terdapat pada Alquran dan sunnah saja, sedangkan ilmu pengetahuan, produk-produk akal dan tekhnologi bukan merupakan ajaran Allah, terbukti mereka masih membedakan antara ilmu agama dan ilmu umum. Sebenarnya dalam Alquran Allah banyak memerintahkan kepada umatnya agar berpijak kepada, saat tertentu Allah menggunakan istilah wahyu, saat lain menggunakan quran, pada masa tertentu menggunakan syareat, terkadang juga menggunakan hukum sunatullah, rasulullah, sunnah nabi nabi dahulu, ilmu pengetahuan, akal dan hukum keseimbangan (dalil dalilnya tidak dirinci disini). Dari sini membuktikan bahwa pengetahuan, nilai, ajaran dan tekhnologi yang tidak tertulis secara teks dalam al quran dan sunnah juga merupakan ajaran Allah, seperti produk produk tekhnologi, komputer, satelit, nilai-nilai profesionalisme, pengembangan pendidikan dan pola pembelajaran serta pengembangan genetik pada tumbuhan dan hewan dls. bisa jadi teks-teks Alquran dan sunnah yang sifatnya kondisional sekarang sudah bukan lagi syareat yang menjadi pijakan universal. Misalkan dalam peperangan saat ini kita tidak perlu lagi menggunakan kuda dan pedang, meskipun ada teks intruksi dalam Alquran dan sunnah, karena sifatnya kondisional. Dari uraian, hampir bisa dipastikan bahwa nilai nilai yang terkandung di dalam pancasila merupakan ajaran Allah yang wajib dijadikan pijakan seperti perintah berpijak pada pengetahuan. Jika pancasila dimasukkan pada bidang pengetahuan adalah pengetahuan dasar tentang nilai-nilai kehidupan berbangsa dan bernegara di Republik Indonesia. Realitas bangsa Indonesia yang amburadul banyak kemaksiatan, kemungkaran dan korupsi, tidak ada hubungannya dengan pancasila melainkan pada orang yang menerapkannya tidak konsisten. Seperti umat Islam hari ini juga mengalami kemiskinan, ketertinggalan dalam berbagai hal, khususnya ilmu dan tekhnologi. Kemaksiatan dan korupsi di Indonesia sebagian besar dari umat Islam bahkan banyak dari partai agama dan departemen agama Islam, kerusakan ini bukan karena ajaran Alqurannya melainkan orang-orangnya yang tidak sanggup melaksanakan ajaran Alquran.
Pemahaman tentang khilafah yang memandang keharusan umat Islam diseluruh dunia terikat dalam satu pemerintah dan negara, seperti masa pemerintahan rasulullah saw atau 4 Khulafaur rosyidin, Bani Umayah dan Abbasiyah, juga dapat memicu radikalisasi dan pengkafiran umat selainnya jika mereka menempatkan pemikiran itu sebagai ajaran Islam yang bersifat universal dan kewajiban bagi negara-negara Islam menyatukan diri dalam khilafah.
Sepanjang pengetahuan saya, Allah tidak pernah mengharuskan model atau format organisasi umat Islam apakah berbentuk organisasi bangsa atau organisasi yang bersifat mendunia begitu juga dalam pemerintahannya apakah berpijak pada demokrasi atau kerajaan. Meskipun dalam sejarah model organisasi Islam yang diperagakan umat Islam mulai masa Nabi Muhammad SAW sampai berakhirnya pada masa turki usmani, bersifat mendunia, tapi pertimbangannya bukan nilai universal dari Allah dan rasulnya melainkan tuntutan alamiah dari pengembangan dakwah dan penaklukan daerah daerah oleh kekuasaan Islam saat itu. Seperti negara Eropa, khususnya Inggris yang melakukan penaklukan terhadap daerah daerah di Asia dan Amerika maka secara alamiah daerah taklukan itu menjadi bawahan pemerintahan negara Inggris. Karena biaya dan pengorbanan perang yang dikeluarkan sangat mahal dan ketika daerah Islam sangat luas dan pemerintah pusat tidak dapat menjangkaunya. Pada sisi lain dapat menghambat kemajuan dan ada kebutuhan identitas dari daerah daerah Islam akan rasa kebangsaannya, maka saat itu pembubaran khilafah menjadi suatu yang rasional. Hal ini wajar dalam tradisi hukum Islam, seperti penghapusan kawin mut ah dan penghapusan harta rampasan perang yang dilakukan oleh Umar bin khotob karena ada tuntutan alamiah untuk kemajuan dan moral Islam, meskipun pernah dilakukan oleh pendahulunya.
Berdasarkan hasil penelitian yang di-release dan diedarkan oleh Badan Intelejen Nasional (BIN), ideologi Islam berhaluan neo-fundamentalis kini populer disebut dengan ideologi Islam transnasional tersebut dapat dicirikan sebagai berikut:
1. Bersifat antar-negara (Transnasional)
2. Konsep gerakan tidak lagi bertumpu pada nation-state, melainkan konsep ummah.
3. Didominasi oleh corak pemikiran skripturalis, fundamentalis atau radikal
4. Secara parsial mengadaptasi gagasan dan instrumen modern.
Beberapa ciri ideologi dan organisasi Islam yang masuk dalam kelompok Islam transnasional dan kaki tangan kelompok ini, yang ada di Indonesia menurut Badan Intelejen Indonesia (BIN) adalah:
  1. 1.Ikhwanul Muslimin,
  2. 2.Hizbut Tahrir,
  3. 3.Jihadi,
  4. 4.Salafi Dakwah dan Salafi Sururi,
  5. 5.Jama’ah Tabligh serta
  6. 6.Syi’ah.[3]

III Pengaruh Ajaran Islam Transnasional Terhadap Kehidupan Umat.

  1. a.Konflik Antar Sesama Umat Islam.
Umat, organisasi atau partai Islam yang menerima pancasila sebagai dasar kehidupan berbangsa, dipandang sebagai orang kafir, halal darah dan hartanya, oleh karena itu mereka dengan berbagai cara mengambil harta-harta kekayaan NU dan Muhammadiyah, sebagai mana disampaikan ketua PBNU Masdar F Mas’udi kepada wartawan di kantor wahid institut , jalan taman amir hamzah Jakarta, ditulis ulang di buku Ilusi negara Islam. : kehidupan agama agama di Indonesia semakin tidak aman, sekelompok orang yang mengatas namakan Islam, telah serampangan mengambil alih masjid masjid milik warga NU dengan alasan bid’ah dan aliran sesat. Pengambilalihan yang dimaksud, kata masdar berbentuk pergantian para takmir masjid yang selama ini di isi oleh warga NU, lalu tradisi ritual keagamaan khas NU pun diganti. Ia mengatakan hampir ratusan masjid yang diambil alih. masdar mensinyalir hal itu dilakukan oleh kelompok garis keras, kaum fundamentalis, ia menyerukan kepada warga NU untuk mengambil kembali masjid-masjid tersebut. Menurut Hasyim Muzadi, fenomena diambil alihnya masjid-masjid milik warga NU oleh kelompok Islam ekstrem, menurutnya mereka tidak mampu membuat masjid sendiri dan sering mem bid’ahkan dan mengkafirkan warga NU ( idem ). Pada tanggal 29 april 2007, beliau mendesak pemerintah untuk mencegah masuknya ideologi transnasional ke Indonesia baik dari barat maupun dari timur. Almarhum Pak Ud ( sapaan pengasuh pesantren tebu ireng jawa timur KH. M Yusuf hasyim ) pernah meminta saya untuk memotong masuknya ideologi transnasional karena sama-sama merusak NU dan Indonesia. pada acara yang digelar pimpinan pusat lembaga dakwah NU bekerja sama dengan departemen agama, juga mengatakan “ Kelompok Islam dengan ideologi transnasional pada umumnya menolak toleransi atau sikap saling menghormati, hal itulah yang kemudian bisa memicu terjadinya konflik antar umat beragama “ Muhammadiyah juga tidak lepas dari sasaran Islam transnasional, tidak hanya masjid yang diambil melainkan badan-badan usaha dan kader serta simpatisannya. Artikel Abdul Munir Mulkhan di Suara Muhammadiyah telah mendorong Farid Setiawan, Ketua Umum Dewan Pimpinan Daerah Ikatan Mahasiswa Muhammadiyah (DPD IMM) Daerah Istimewa Yogyakarta, untuk mendiskusikan lebih luas infiltrasi garis keras ke dalam Muhammadiyah melalui beberapa artikelnya yang dimuat di Suara Muhammadiyah, seperti: Ahmad Dahlan Menangis (tanggapan terhadap tulisan Abdul Munir Mulkhan)[4], Tiga Upaya Mua’allimin dan Mu’allimat.[5] Tulisan artikel Abdul Munir Mulkhan dan Farid Setiawan telah memancing sikap pro-kontra dikalangan pengurus Muhammadiyah, yang akhirnya mendorong salah seorang Ketua Pengurus Pusat Muhammadiyah, Haedar Nashir untuk melakukan klarifikasi melalui buku tipis tentang sikap Muhammadiyah terhadap sinyalemen inflitrasi Islam garis keras. Tiga bulan setelahnya, Pengurus Pusat Muhammadiyah mengeluarkan Surat Keputusan (SKPP)Muhammadiyah Nomor 149/Kep/I.0/B/2006,[6] untuk menyelamatkan Muhammadiyah dari berbagai tindakan yang merugikan Persyarikatan dan membebaskannya dari pengaruh, misi, infiltrasi, dan kepentingan partai politik yang selama ini mengusung misi dakwah atau partai politik bersayap dakwah.[7] Ahmadiyah juga menjadi korban pengkafiran, pembubaran dan penganiayaan sebagaimana yang terjadi di Monas tanggal 1 juni 2008, di Cekesik pendelang Banten pada 6 pebruari tahun 2011, memakan 3 orang korban tewas dan 5 orang luka luka. Jika sesama umat Islam diperlakukan seperti itu apalagi umat lain yang berbeda agama dan keyakinan, mereka tidak segan segan diserang dengan bom-bom pada saat natal dan tahun baru, puncaknya pada tragedi perang umat Islam dan nasrani di poso dan Ambon yang memakan banyak korban, kerugian tidak hanya pada kehilangan jiwa, melainkan tidak berjalannya kegiatan ekonomi, pendidikan dan sosial. dari uraian singkat diatas dapat disimpulkan bahwa ajaran Islam transnasional hanya menimbulkan perpecahan dikalangan umat Islam, umat selain Islam dan kehidupan bangsa Indonesia pada umumnya.
iv. Pemecahan
  1. 1.Pemikiran.
Terus menerus melakukan pembanding pemikiran terhadap ideologi transnasional dengan etika, profesional dan ilmiah, khususnya tentang substansi negara Islam dan keharusan penggunaan syari ah sebagaimana yang ada dalam teks Alquran dan sunnah, untuk melakukan itu tidak mudah, perlu pendalaman ekstra, karena umat Islam pada umumnya termasuk NU dan Muhammadiyah dalam menempatkan fekih syari ah, tidak ada perbedaan dengan Islam transnasional, oleh karena itu mereka mudah masuk di MUI, sebagian besar ulamanya dari NU dan kader kader Muhammadiyah sebagaimana dijelaskan diatas dan keduanya pernah memperjuangkan syariah Islam sebagai dasar negara Indonesia, oleh karena itu mereka tidak pernah menyentuh ideologi diatas, kemarahan NU dan Muhammadiyah terhadap Islam transnasional disamping mengkafirkan juga mengambil aset dan kadernya. Aliran Islam yang menentang ideologi Islam transnasional dengan menolak negara Islam dan syariah ( teks ) adalah Jaringan Islam liberal yang diketuai ulil absar, tapi mereka justru dijadikan bulan-bulanan baik dalam dakwah dan politik, oleh Islam transnasional dengan menggunakan tangan MUI, didalamnya termasuk NU dan Muhammadiyah menyatakan bahwa jaringan Islam liberal termasuk aliran sesat. dalam slogannya secara terbuka menginginkan “ Indonesia tanpa JIL “ dan menjadikan sebagai tuduhan bagi aliran Islam rasional yang menentangnya. Termasuk anak-anak yayasan alkahfi, pernah difitnah sebagai JIL lewat majalah suara Hidayatullah, karena tidak terbukti ia menyediakan hak jawab dan permohonan maaf bahkan ada yang sampai pada gugatan hukum. Jika umat Islam mampu menjelaskan dengan cara rasional, ilmiah yang didasarkan pada Alquran dan sunnah tentang kekeliruan mendudukkan negara Islam dan syariah Islam, insya Allah semua pihak akan menerimanya.
  1. 2.Hukum.
Keharusan menggunakan pancasila dalam kehidupan berorganisasi, baik ormas, parpol dan kehidupan berbangsa akan menjadi hambatan Islam transnasional masuk ke Indonesia karena dipandang dapat mengkafirkan. Terbukti pada saat masa orde baru, ketika presiden suharto memberlakukan asas tunggal, hampir tidak muncul atau tidak ada aliran transnasional. Aliran ini muncul sangat kuat justru ketika asas tunggal dihapuskan. Semua ormas boleh menggunakan asas apapun tapi masih ada pengecualian yaitu komunisme. Tapi bagi umat Islam yang memandang nilai nilai pancasila tidak bertentangan dengan Alquran dan sunnah tentu tidak ada masalah. Pada kehidupan sehari hari dalam perjanjian kontrak rumah, perjanjian bisnis, perjanjian pembelian alat alat transportasi tidak menggunakan Alquran dan sunnah, melainkan pada hal hal yang saling menguntungkan dan menjaga hak masing masing. Pengawasan sumber dana dari negara asing ke organisasi organisasi di Indonesia, yang merupakan alat pengembangan Islam transnasional, lebih ditingkatkan, sanksinya diperberat dan moralitas para penegak hukum lebih dikontrol, jalan ini insya Allah dapat menghambat pengembangan nya
  1. 3.Mengimbangan kegiatan mereka.
Kekalahan Islam kebangsaan dibandingkan Islam transnasional adalah semangat dan militansinya, terbukti meskipun NU dan Muhammadiyah mengerahkan kemampuannya membendung Islam transnasional, pengikut mereka semakin luas, hal ini dapat dipastikan karena mesin mesin dakwah mereka tidak berjalan, sebab disektor itu tidak ada kompensasi uang, jika dibandingkan dengan kegiatan selainnya seperti mengajar atau bisnis. Dalam majalah kompas pernah diangkat kenapa sekolah SLTA dan perguruan tinggi sebagian besar dipegang oleh Islam transnasional, karena tidak ada aliran Islam kebangsaan, seperti NU dan Muhammadiyah yang masuk disana. Hal ini dapat dipastikan karena tidak ada program organisasi dan tidak ada uangnya. Justru sekarang yang dipikirkan bagaimana mesin mesin dakwah di SLTA, perguruan tinggi, di instansi pemerintah dan perusahaan asing bisa menjadi program prioritas dan ada kompensasi materialnya.
  1. 4.Kerja sama aliran Islam kebangsaan dalam membendung gerakan transnasio nal.
Bilamana mereka memiliki semangat membendung ajaran transnasional dengan kerja sama NU dan Muhammadiyah yang kadernya cukup banyak lewat pembagian tugas akan mampu membendung nya. Tapi sekali lagi kerja sama itu sulit dilakukan karena aliran Islam kebangsaan juga memiliki perbedaan spritual, fekih dan budaya yang sulit disatu kan dalam kerja sama. traumatis kerja sama umat Islam dalam masyumi, masih menghantui dan menimbulkan rasa pesimis. Seharusnya untuk kepentingan yang sama dan untuk pemecahan masalah kebangsaan yang efeknya cukup besar, Islam kebangsaan harus bisa bersatu dan bekerja sama.    
Demikian semoga bisa menjadi masukan bagi umat Islam kebangsaan dalam membendung Islam transnasional.

























0 komentar:

PENERAPAN ETIKA DALAM BERBUDAYA










 PENDAHULUAN

Latar Belakang
Sekarang zaman sudah sangat berkembang. Berkembangnya zaman ini juga diikuti oleh berkembangnya suatu permasalahan pula. Dahulu orang ingin melakukan perjalan, harus jalan kaki, menaiki kuda atau kendaraan yang berupa hewan dan sangat membutuhkan waktu yang panjang. Tetapi sekarang, dengan ditemukannya mesin, kebutuhan manusia jadi teringankan. Dengan adanya mesin ini, tidak lantas bisa menyelesaikan masalah-masalah manusia, tetapi justru menimbulkan masalah-masalah baru bagi manusia. Contoh polusi dll. Dalam menghadapi kehidupan sosialnpun mansuia juga dihadapkan oleh maslaah-masalah yang sangat krusial. Yaitu nilai digunakan atau tidaknya suatu budaya walaupun dalam rangka menegakkan sebuah ketatanan sosial yang berbasis islami. Masyarakat Indonesia mempunyai banyak sekali pandangan menganai apa itu “budaya”. Mengingat banyaknya metode pemaham mengenai esensi agama islam itu sendiri. Ada sebagian masyarakat yang menganggap bahwa “budaya” itu harus dihapuskan, mengingat tidak ada contoh kongkrit dalam kehidupan muhammad. Dan ada sebagian besar masyarakat yang mengangnggap akan pentingnya budaya dalam  kehidupan sosial masyarakat. Disini penulis tidak akan menjelaskan mengenai metode esensi islam yg benar, tetapi disini penulis akan menjelaskan metode ilmiah mengenai (filsafat etika) untuk mengklarisfikasi masalah krusial budaya tersebut.

Rumusan Masalah

Berkaitan dengan latar belakang diatas, maka rumusan masalah dalam penelitian ini adalah sebagai berikut :
Bagaimana implementasi riel, digunakan atau tidaknya kebudayaan terhadap konsepsi pemikiran islam yang sesuai fakta (filsafat etika) dan kehidupan sosial masyarakat.



more »

0 komentar:

FILOSOFI TUJUAN HIDUP MANUSIA






FILOSOFI TUJUAN HIDUP

                Setiap manusia didunia ini pasti ingin bahagia. Tidak ada satupun manusia yang ingin menderita, karena bahagia merupakan fitrah yang sangat penting bagi manusia. Bisa dilihat di lingkungan masyarakat kita sekarang. Misalnya Ada yang ingin menjadi orang sukses, seperti dokter yang kaya, pengusaha yang kaya, milyader, pejabat Negara yang uangnya banyak dsb. Tetapi ada diantara mereka yang justru meninggalkan seluruh kenikmatan dunia, seperti uang, jabatan, mobil banyak, rumah mewah, hanya demi kenikmatan akhirat. Paradigma semacam ini sangatlah banyak beredar dimasyarakat-masyarakat sekarang. Nah, masalahnya jika menimbang dampak yang terjadi jika kita memilih diantara kedua konsep hidup tadi, yang terjadi justru bukan kita malah bahagia, tapi justru kehancuran yang datang. Jika kita coba menerapkan konsep kehidupan yang pertama, justru yang terjadi adalah terciptanya masyarakat yang individualis, matrealis, tidak memperdulikan orang lain, serakah, mengambil kekayaan alam hanya untuk dinikmati dirinya sendiri, memakan uang rakyat dsb. Bukannya malah meciptakan kondisi social masyarakat yang harmonis, tetapi malah masyarakat yang tamak dan sangat jauh dari kata bahagia kalau seumpama dalam satu Negara semua masyarakatnya seperti itu. Jika kita menerapkan konsep tujuan hidup yang kedua, justru yang tercipta bukannya masyakat yang harmonis juga, tetapi justru yang terjadi adalah terciptanya masyarakat yang jumud, tidak mengenal iptek, mudah dibohongi oleh bangsa lain. Lantas konsep manakah yang pantas dijadikan sebagai tujuan hidup?? Ataukah dengan memperoleh kekayaan sebanyak-banyaknya?? Jabatan setinggi-tingginya?? Uang banyak?? Mobil banyak?? Atau justru memilih meninggalkan seluruh aspek kehidupan dunia, demi mendapat kebahagiaan akhirat?? Yang ternyata ketika kita menerapkan konsep tersebut, kita menjadi jumud, tidak kenal ilmu pengetahuan, mudah dibohongi oleh bangsa lain?? Mungkin ini adalah masalah yang sensitive bagi sebagian orang khususnya remaja. Karena jika kita salah dalam memilih tujuan hidup, bisa dipastikan hidupkita akan gagal. Juga dikarenakan kondisi psikis remaja yang masih labil dan sedang mencari jati diri. Kembali ke topic awal, Menurut saya disinilah letak perbedaannya orang yang bertuhan dan tidak. Orang yang bertuhan itu wajib hukumnya untuk selalu menstandartkan seluruh kosep hidupnya kepada orientasi tuhan menciptakan manusia. Karena tidak mungkin tuhan menciptakan manusia tidak ada tujuannya. Nah dalam islam allah berfirman:

وَإِذْ قَالَ رَبُّكَ لِلْمَلاَئِكَةِ إِنِّي جَاعِلٌ فِي الأَرْضِ خَلِيفَةً قَالُواْ أَتَجْعَلُ فِيهَا مَن يُفْسِدُ فِيهَا وَيَسْفِكُ الدِّمَاء وَنَحْنُ نُسَبِّحُ بِحَمْدِكَ وَنُقَدِّسُ لَكَ قَالَ إِنِّي أَعْلَمُ مَا لاَ تَعْلَمُونَ

Ingatlah ketika Tuhanmu berfirman kepada para Malaikat: "Sesungguhnya Aku hendak menjadikan seorang khalifah di muka bumi." Mereka berkata: "Mengapa Engkau hendak menjadikan (khalifah) di bumi itu orang yang akan membuat kerusakan padanya dan menumpahkan darah, padahal kami senantiasa bertasbih dengan memuji Engkau dan mensucikan Engkau?" Tuhan berfirman: "Sesungguhnya Aku mengetahui apa yang tidak kamu ketahui." (Al baqoroh 2:30)


قَالُواْ أُوذِينَا مِن قَبْلِ أَن تَأْتِينَا وَمِن بَعْدِ مَا جِئْتَنَا قَالَ عَسَى رَبُّكُمْ أَن يُهْلِكَ عَدُوَّكُمْ وَيَسْتَخْلِفَكُمْ فِي الأَرْضِ فَيَنظُرَ كَيْفَ تَعْمَلُونَ
Kaum Musa berkata: "Kami telah ditindas (oleh Fir'aun) sebelum kamu datang kepada kami dan sesudah kamu datang . Musa menjawab: "Mudah-mudahan Allah membinasakan musuhmu dan menjadikan kamu khalifah di bumi(Nya), maka Allah akan melihat bagaimana perbuatanmu . (Al a’raf 7:129)

يَا دَاوُودُ إِنَّا جَعَلْنَاكَ خَلِيفَةً فِي الْأَرْضِ فَاحْكُم بَيْنَ النَّاسِ بِالْحَقِّ وَلَا تَتَّبِعِ الْهَوَى فَيُضِلَّكَ عَن سَبِيلِ اللَّهِ إِنَّ الَّذِينَ يَضِلُّونَ عَن سَبِيلِ اللَّهِ لَهُمْ عَذَابٌ شَدِيدٌ بِمَا نَسُوا يَوْمَ الْحِسَابِ

Hai Daud, sesungguhnya Kami menjadikan kamu khalifah (penguasa) di muka bumi, maka berilah keputusan (perkara) di antara manusia dengan adil dan janganlah kamu mengikuti hawa nafsu, karena ia akan menyesatkan kamu dari jalan Allah. Sesungguhnya orang-orang yang sesat darin jalan Allah akan mendapat azab yang berat, karena mereka melupakan hari perhitungan. (shaad 38:28)

                 Bisa disimpulkan dari ayat-ayat diatas bahwa prinsipnya, manusia diciptakan didunia ini untuk membangun masyarakat dari segala aspek. Khusunya dari segi system pemerintahan. Misalnya system politik, system ekonomi, sitem pendidikan, system pengelolahan sumder daya, dsb. Penjelasan ini diperkuat lagi oleh surat (shaad 38:28)
Bahwa kita harus memutuskan perkara diantara manusia bedasarkan hukum-hukum keseimbangan bukan bedasarkan nafsu. Sekilas memang agak umum makna khalifah diatas jika kita memahami hanya dari aspek bahasa atau arti dari ayat tersebut. Disini penulis akan menggunakan pendekatan filosofis munculnya masyarakat agar bisa menelaah lebih dalam lagi.
Manusia itu memiliki 2 perangkat dasar yaitu fisik dan non-fisik. Dengan adanya 2 perangkat tersebut, munculah kebutuhan/fitrah. Misalnya rasa lapar, haus, seksual dsb. Dan kebutuhan-kebutuhan manusia tadi, itu tidak bisa dipenuhi secara individual atau secara tidak langsung, kita membutuhkan orang lain untuk membantu memenuhi kebutuhan kita. Dalam ekonomi, manusia sering disebut sebagai makhluk social. Karena dalam memenuhi kebutuhan hidup kita tidak bisa sendiri. Contohnya ketika kita lapar, kita membutuhkan petani agar bisa mendapatkan beras. Ketika kita sakit, kita butuh dokter karena dia lebih menguasai dalam bidang ilmu kesehatan. Dalam hal keamanan, kita membutuhkan bantuan orang-orang militer, seperti tentara, polisi dsb. Disini bisa ditarik kesimpulan bahwa manusia tidak bisa memenuhi kebutuhannya sendiri sehingga manusia diharuskan untuk bermasyarakat agar semua fitrah kebutuhannya terpenuhi. Tetapi jika yang ada hanya masyarakat saja, tanpa berlakunya standart aturan yang baku, bisa dipastikan yang terjadi adalah kerusakan. Sehingga disinilah masnusia berupaya memuat sebuah system pemerintahan yang bertujuan untuk, mengatur, mengkoordinir anggota-anggota masyarakatnya agar bisa mencapi tujuan masyarakat tersebut. Misalnya, agar tercipta masyarakat yang cerdas, berilmu, maka dibentuklah system pendidikan. Agar jalur keuangan dan kesejahteraan rakyat terjamin, maka dibentuklah system ekonomi. Agar kekuasan tidak ada yang semena-mena dibentuklah system politik. Coba bayangkan jika ada suatu masyarakat, tetapi tidak ada sistemnya. Misalnya tidak ada sistemn pendidikan. Yang terjadi justru kebodohan. Bayangkan jika tidak ada system ekonomi, jamian kesejahteraan rakyat sangat jauh dar kata “makmur”.  Nah, tetapi pada realitasnya sangat berlawanan dengan teori tadi. Korupsi dimana-mana, tidak mampunya kita dalam mengelola sumber daya alam, rusaknya moral dsb.  Nah.. Disinilah tugas kita sebagai umat yang beragama islam yang disebutkan Allah dalam surat Al baqoroh (2:30), (Al a’raf 7:129), (shaad 38:28), bahwa kita harus membangun segala aspek-aspek yang ada dimasyarakat. Mulai dari system masyarakatnya, dan individu masyarakat itu sendiri. Karena dengan terbangunnya segala aspek-aspek tadi, akan mendatangkang kebahagiaan bagi kita semua karena terciptanya masyarakat yang thoyibah, saling mengerti, dan harmonis. Selama sitem yang ada dimasyarakt belum terbangun, yang akan terkena dampaknya juga kita sendiri. Misalnya, harga-harga kebutuhuan naik dikarenakan pemerintah tidak bisa mengolah SDA yang melimpah di Negara ini. Adanya korupsi yang menyebabkan kemiskinan semakin merajalela, kemakmuran masyarakat sangat jauh dari kata “cukup”. Tidak mampunya pemerintah dalam memanajemen masyarakatnya sehingga banyak sekali pihak-pihak yang dirugikan. Nah inilah teman-temanku sekalian tugas kita sebagai orang yang berikrar sebagai orang islam. Inilah tujuan hidup kita atau cita-cita kita bersam. Jika kita melihat jalan hidup rasul terdahulu, mereka banting tulang untuk membangun masyarakat demi terwujudnya masyarakat yang thoyibah. Pahlawan besar kita rasululullah SAW beliau yang berjuang mati-matian merubah arab yang jika kita umpamakan dizaman sekarang, kondisi arab yang seperti Indonesia bisa menjadi Negara besar bahkan bisa megalahkan Persia dizaman itu, kalau perumpamaannya sekarng seperti amerika. Begitu kerasnya perjuangan nabi Ibrahim yang rela meninggalkan orangtuanya demi menegakkan masyarakat thoyibah. Meninggalkan harta kekayaannya demi perjuangan membangun masyarakat. Khadijah istri nabi Muhammad yang dulunya kaya, habis hartanya demi menegakkan pembangunan masyarakat. Memang disadari dalam menjalani semua itu, dibutuhkan pengorbanan dan perjuangan yang sangat besar. Mulai dari kekayaan materi, jabatan, mapun kekuasaan. Karena semua hidup kita, kita arahkan hanya untuk satu tujuan, yaitu untuk membangun masyarakat. Tetapi dengan terbangunnya masyarakat, pasti akan mendatangkan kebahagiaan bagi kita semua dan pengorbanan kita selama ini, pasti tidak akan sia-sia. Diakhir pembahsan saya kali ini saya ingin mengutip sebuah surat yang mulia dari (Ali 'Imran 3:142)

أَمْ حَسِبْتُمْ أَن تَدْخُلُواْ الْجَنَّةَ وَلَمَّا يَعْلَمِ اللّهُ الَّذِينَ جَاهَدُواْ مِنكُمْ وَيَعْلَمَ الصَّابِرِينَ

Apakah kamu mengira bahwa kamu akan masuk surga, padahal belum nyata bagi Allah orang-orang yang berjihad diantaramu dan belum nyata orang-orang yang sabar.

SALAM……..




0 komentar:

AKU












                                                                      

Inilah aku, diriku, milikku
Dengan pandangan ini dunia berputar
Hasrat, keserakahan, kegelapan batin timbul darinya
Melekati setiap hal sebagai milik diri ini
Merasuk setiap pikiran yang belum tercerahkan

Ini bukan aku,diriku,milikku
Demikianlah yang bijak merenungkan
Hakekat keberadaan diri yang ilusif ini
Darinya pandangan terhadap setiap hal sebagaimana adanya timbul
Melepaskan batin dari ikatan-ikatan

Aku, diri, makhluk, personalitas
Hanyalah konstruksi bahasa sehari-hari
Menunjuk perpaduan unsur-unsur kehidupan
Tidak ada aku yang berdiri sendiri
Di antara unsur-unsur tersebut maupun di luarnya

Bagaikan sebuah mobil
Disebut mobil karena perpaduan bagian-bagiannya
Namun tiada mobil sejati dapat ditemukan
Di antara maupun di luar bagian-bagian itu
Hanya perpaduan unsur-unsur yang berperan

Perbuatan hanyalah fenomena sebab akibat yang saling bergantungan
Tiada diri yang melakukannya
Demikian juga penderitaan hanyalah penderitaan
Jalan hanyalah jalan, tiada yang menapakinya
Kebahagiaan pun tiada yang merasakannya

Ini bukanlah kehampaan
Selama sebab dan kondisi yang mendukung muncul
Fenomena tetap bertahan
Ketika akar sebab dan kondisi dicabut
Lenyaplah kumpulan bentukan-bentukan ini
Inilah jalan tengah antara kehampaan dan keberadaan

Memandang aku sebagai aku
Kebodohan membutakan mata semua makhluk
Tidak memandang aku sebagai aku
Kebijaksanaan menuntun tindak-tanduk sang bijak

Jika aku saja bukan aku, diriku, milikku
Bagaimana mungkin hal-hal di luar adalah milikku
Dengan menyelami ini, lepaskanlah kemelekatan
Bebaskan batin dari jala-jala konsep

Sungguh mendalam kebenaran tertinggi ini
Sayang ku tak bisa mencicipinya
Bagaikan makanan lezat disajikan oleh koki ahli
Hanya bau sedapnya tercium di seberang jalan
Tetapi tidak mengenyangkan perut

Butuh beribu kalpa kehidupan lagi
Sebelum akhirnya mata kebijaksanaanku terbuka
Sampai saat itu aku akan berjuang
Mengikis sedikit demi sedikit debu pandangan ini
Sembari membantu yang lain



























0 komentar:

AYAT-AYAT ALLAH YANG MENGINFORMASIKAN REALITAS






 


1.         PENGETAHUAN MURNI
1.1 Bidang Ontologi
Dialah yang awal dan yang akhir, yang dzahir dan yang batin dan Dialah Maha mengetahui dengan segala sesuatu. (Al Hadid S. 51 ayat 3)
Katakanlah Allah Maha Esa, Tuhan yang bergantuing segala sesuatu kepadaNya, tiada pula diperanakkan. (Al Ikhlas S. 112 ayat 1-4)
Apakah mereka diciptakan tanpa sesuatupun ataukah mereka yang menciptakan diri mereka sendiri (At Thur S. 52 ayat 35)
Apakah manusia tidak ingat bahwa kami menciptakannya sebelum ia menjadi apa-apa (Maryam S. 19 ayat 67)
Dan tidaklah kami ciptakan kamu sekalian dengan sia-sia, sesungguhnya kamu sekalian akan dikembalikan (S.Al Mukminun ayat 115)
1.2 Bidang kosmologi (ruang, waktu, dan gerakan)
Allah berfirman : Turunkan kamu , sebagian kamu menjadi musuh bagi sebagian yang lain dan bagi kamu ada tempat di bumi dan kesenangan hidup sampai waktu yang ditentukan. (Surat Al Baqarah S.2 ayat 36)
Perhatikan waktu (S. Al Ashr ayat 1)
Katakanlah : “Bulan sabit itu adalah tanda-tanda waktu bagi manusia dan hajj”. (S. Al Baqarah S. 2 ayat 189)
Balasan di sisi Tuhan mereka adalah sorga ada yang ,mengalir di bawahnya sungai-sungai mereka kekal didalamnya selama lamanya. Allah ridho terhadap mereka dan mereka ridho kepadaNya, yang demikian itu adalah balasan bagi orang-orang yang takut kepadaNya (Al Bayyinah S.98 ayat 8)
Berkata Sulaiman : “Hai pembesar-pembesar, siapakah diantara kamu sekalian yang sanggup membawa singgasananya kepadaku sebelum mereka datangkepadaku sebagai orang yang berserah diri. Berkata Ifrit dari golongan Jin : aku akan datang kepaadamu dengan membawa singgasana itu kepadamu sebelum kamu berdiri dari tempat dudukmu, sesungguhnya aku benar-benar kuat untuk membawanya lagi dapaty dipercaya.”
Berkatalah seseorang yang mempunyai ilmu dari Al kitab : aku akan membawa singgasana itu kepadamu sebelum matamu berkedip. “Maka tatkala Sulaiman melihat singgasana itu terletak di hadapannya, iapun berkata : “Ini termasuk kurnia Tuhanku untuk menguji aku apakah aku bersyukur atau mengingkari. Dan barang siapa yang bersyukur untuk kebaikan dirinya sendiri dan barang siapa yang ingkar, maka sesungguhnya Tuhanku maha kaya lagi maha mulia. (Surat an Naml S. 27 ayat 38-40)
1.3       Bidang epistemologi
Dan janganlah kamu tidak mengetahui pengetahuan tentang sesungguhnya pendengaran, pengelihatan dan pikiran semua akan diminta pertanggung jawab (S aAl Israa’ S. 17 ayat 36)
Dan siapa yang lebih benar perkataannya dari pada Allah (S. An Nisa” S.4 ayat 122)
Dan mereka tidak mempunyai pengetahuan tentang itu, mereka tidak lain hanya mengikuti sangkaan. Sesungguhnya persangkaan itu tidak berfaedahpun terhadap kebenaran. (S An Najam S. 53 ayat 28 )
1.4 Bidang Logika
Katakanlah : “Aku tidak mengatakan kepadamu bahwa perbendaharaan Allah ada padaku dan tidak pula aku mengetahui yang Ghoib, dan tidak pula aku mengatakan kepadamu bahwa aku malaikat, aku tidak mengikuti kecuali, apa yang diwahyukan kepadaku.” Katakanlah : “Apakah sama orang buta dengan orang melihat, apakah kamu tidak MEMIKIRKAN (surat Al An Anam S. 6 ayat 50)
Dan sesungguhnya kami jadikan untuk (isi neraka jahanam) kebanyakan dari jin dan manusia mereka mempunyai potensi pikiran tapi tidak dipergunakan untuk memahami ayat-ayat Allah, mereka mempunyai mata tapi tidak dipergunakan untuk melihat, mereka itu seperti binatang ternak, bahkan mereka lebih sesat, mereka itulah orang-orang yang lalai. (S. Al A’Raff ayat 179 )
1.5       Bidang Nilai Etika
Mereka berkata kepadamu tentang khamar dan judi katakanlah ; “Pada keduanya terdapat dosa besar dan beberapa manfaat bagi manusia, tapi dosa keduanya lebih besar dari manfaatnya.“ Dan mereka bertanya kepadamu tentang apa yang mereka nafkahkan katakanlah : “Yang lebih dari keperluan“ Demikianlah Allah menerangkan ayat-ayatnya  kepadamu agar berfikir. (Surat Al Baqarah S.2 ayat 219)
Dan janganlah kamu nikahi wanita-wanita musyrik Sesungguhnya wanita budak mukmin lebih dari pada wanita musyrik, walaupun ia menarik hatimu., dan janganlah kamu menikahi orang-orang musyrik (dengan wanita mukmin) sebelum mereka beriman. Sesungguhnya budak yuang mukmin lebih baik dari pada wanita orang musyrikin walaupun dia menarik hatimu. Mereka mengajak ke neraka, sedang Allah mengajak ke sorga dan ampunan dengan izinnya. Dan Allah m,enerangkan ayat-ayatnya (perintah-perintahNya) kepada manusia supaya mereka mengambil pelajaran. (surat Al Baqarah ayat 221)
1.6       Bidang Estetika
Dijadikan indah pada (pandangan) manusia kecintaan kepada apa-apa  yang diingini, yaitu wanita-wanita, anak-anak harta yang banyak, dari jenis emas dan perak, kuda pilihan, binatang-binatang ternak dan sawah ladang. Itulah kesenangan hidup dunia dan disisi Allahlah tempat kembali yang baik.
(Surat Al Imran S.3 ayat 14)
Dan sesungguhnya kami telah menciptakan gugusan bintang-bintang (di langit) dan kami telah menghiaskan langit itu bagi orang-orang yang memandangnya.
(S. Al Hijr S.15 ayat 16)
Setan menampakkan keindahan kepada mereka apa yang telah dikerjakan.
(S. Al An Aam S.6 ayat 43)
1.7       Bidang Astronomi.
Maka apakah mereka tidak melihat langit yang di atas mereka, bagaimana kami meninggikannya, dan menghiasinya, dan langit-langit itu tidak mempunyai retak-retak sedikitpun. (S. Qaaf S.50 ayat 6 )
Allahlah yang meninggikan langit tanpa tiang (sebagaimana yang kamu lihat ). Kemudian Dia bersemayam atas Arsy dan menundukkan matahari dan bulan, masing-masing beredar hingga waktu yang ditentukan. (S Ar Rad S.13 ayat 2 )
Dan Allah meninggikan langit dan dia meletakkan hukum keseimbangan.
(S. Ar Rahman S.55 ayat 7 )
1.8       Bidang Fisika.
Tentang Cahaya.
Maha suci Allah yang menjadikan di langit gugusan bintang-bintang dan Dia menjadikan juga padanya matahari dan bulan bercahaya. (S. Al Fur qaan S.25 ayat 61)
Dialah yang menjadikan matahari bersinar (dhiya’) dan bulann menerangi (Nuron). (Surat Yunus S.10 ayat 5 )
Panas.
Allah telah menurunkan air (hujan) dari langit, maka mengalirlah air dilembah-lembah menurut ukurannya, maka arus itu membawa buih yang mengembang.
Dan dari apa (logam) yang mereka lebur dalam api untuk membuat perhiasan dan alat-alat. Ada pula buihnya seperti buih arus itu. Demekianlah Allah membuat perumpamaan (bagi) yang benar dan bathil. Adapun buih itu akan hilang sebagai sesuatu yang tidak ada harganya., adapun yang memberi manfaat kepada manusia, maka ia tetap di bumi, demikianlah Allah membuat perumpamaan-perumpamaan.
(S. Ar ra’d S.13 ayat 17 )
Dan kami telah menciptakan jin sebelum (adam) dari api yang sangat panas
(S. Al Hijr S.15 ayat 27 )
Listrik.
Atau seperti orang yang ditimpa hujan lebat dari langit disertai gelap gulita, guruh dan kilat, mereka menyumbat telinganya dengan anak jarinya karena mendengar suara petir, sebab takut akan kematian. Dan Allah meliputi orang-orang kafir, hampir-hampir kilat itu menyambar penglihatan mereka. Setiap kali kilat itu menyinari mereka, mereka berjalan di bawah sinar itu, bila gelap menimpa mereka, mereka berhenti. Jikalau Allah menghendaki, niscaya Dia melenyapkan pendengaran dan penglihatan  mereka. Sesungguhnya Allah berkuasa atas sesuatu.
(S. Al Baqarah S.2 ayat 19-20)
Pengukuran / Statistik.
Dia menciptakan manusia, mengajarnya pandai berbicara, matahari dan bulan dijadikan dengan perhitungan (matematis ). Dan tumbuh-tumbuhan dan pepohonan kedua-duanya berjalan sesuai dengan hukum alam (ciptaan Allah ). Dan Allah meninggikan langit dan Dia meletakkan hukum keseimbangan, supaya kamu jangan melampaui batas tentang hukum kesimbangan. Dan tegakkanlah (ukurlah) keseimbangan itu dengan tepat dan jangan kamu mengurangi keseimbangan itu.
(S. Al Rahman S.55 ayat 3-9)
Dan kami akan memasang neraca yang tepat pada hari kiamat, maka tiada dirugikan seseorang dan jika amalan memiliki nilai seberat atom pasti akan diketahui. Dan cukuplah Allah menjadi orang-orang yang membuat perhitungan.
(S. Al Anbiya’ S.21 ayat 47 )
Gelombang suara.
Ataukah mereka mempunyai tangga (yang dapat mengantarkan ke langit) untuk mendengarkan (suara-suara langit) maka hendaklah orang yang mendengar di antara mereka mendatangkan suatu keterangan yang nyata. (S. Ath Thuur S.52 ayat 38)
Sesungguhnya kami (jin) telah mencoba  mengetahui (suara-suara) yang terdapat di langit, maka kami mendapati penuh dengan penjagaan yang kuat dan panah-panah api. Dan sesungguhnya kami dahulu dapat menduduki beberapa tempat di langit untuk mendengar-dengarkan berita (berita-beritanya) tetapi sekarang barang siapa yang mencoba mendengar-dengar seperti itu tentu akan menjumpai panah yang mengintai. (S. Al Jin S.72 ayat 8-9 )
Ruang hampa udara.
Barang siapa yang Allah menghendaki akan memberikan kepadanya petunjuk, niscaya, Dia melapangkan dadanya untuk (memilih) Islam. Dan barang siapa yang dikehendaki Allah kesesatan niscaya Allah menjadikan dadanya sesak lagi sempit, seolah-olah ia sedang mendaki ke langit, begitulah Allah menimpakan siksa kepada orang-orang yang tidak beriman. (S. Al An aam S.6 ayat 125 )
1.9       Bidang Matematika.
Dia menyingsingkan pagi dan menjadikan malam untuk istirahat dan menjadikan matahari dan bulan untuk perhitungan, itulah ketentuan Allah yang maha perkasa lagi maha mengetahui. (S. Al An aam S.6 ayat 96 )
Sesungguhnya bilangan bulan pada sisi Allah ialah dua belas bulan, dalam ketetapan Allah di waktu Dia menciptakan langit dan bumi….(S. At Taubah S.9 ayat 36 )
Katakanlah : “Kalau sekiranya lautan menjadi tinta untuk menulis kalimat-kalimat Tuhanmu, sungguh habis lautan itu sebelum habis (ditulis) kalimat-kalimat Tuhanku, meskipun kami tambahkan tambahan sebanyak itu. (S. Al Kahfi S.18 ayat 109 )
1.10      Bidang Kimia.
Dia telah menciptakan sesuatu dan Dia menetapkan ukuran-ukurannya (unsur-unsurnya) dengan serapi-rapinya. (S. Al Fur qaan S.25 ayat 2 )
Dan kami turunkan air dari langit menurut suatu ukuran, lalu kami jadikan air itu menetap di bumi dan sesungguhnya kami benar-benar berkuasa menghilangkannya. (S. Al Mukminuun S.23 ayat 18 )
1.11      Bidang Meteorologi.
….Dan perkisaran angin semuanya menjadi keterangan bagi kaum yang mempunyai pikiran. (S. Al Jatsiah S.45 ayat 5 )
Dan diantara tanda-tanda kekuasaannya ialah Ia mengirimkan angin sebagai pembawa berita gembira dan untuk merasakan kepadamu sebagian dari rahmatnya dan supaya kapal dapat berlayar dengan perintahnya dan supaya kamu dapat mencari karunia-Nya, mudah-mudahan kamu bersyukur.
(S. Ar Ruum S.30 ayat 46 )
1.12      Bidang Geographi.
Hendaklah mereka memperhatikan bumi, bagaimana ia dikembangkan.
(S. Al Ghasyiyah ayat 20) 88:20
Dan dialah yang membentangkan bumi dan mengadakan gunung-gunung dan sungai-sungai di atasnya. Dan dari masing-masing buah-buahan dijadikan berpasangan ditutupnya siang dan malam. Sesungguhnya hal itu menjadi bukti untuk kaum yang mau memikirkan. Dan atas bumi ini terdapat beberapa bagian negeri ynag berdekatan. (S. Ar Ra’d ayat 3,4) 13:3,4
1.13      Bidang Biologi.
Sesungguhnya kami menciptakan manusia dari saripati tanah, kemudian kami jadikan saripati itu air mani (yang disimpan) dalam tempat yang kokoh, kemudian air mani itu kami jadikan segumpal darah, lalu segumpal darah itu, kami jadikan segumpal daging dan segumpal daging itu kami jadikan tulang belulang, lalu tulang belulang itu, kami bungkus dengan daging, kemudian kami jadikan dia makhluk yang (berbentuk) lain. Maka maha suci Allahh pencipta yang paling baik. Kemudian sesudah itu, sesungguhnya kamu sekalian akan dibangkitkan di hari kiamat. (S. Al Mu’minun S.23 ayat 12-15 )
Dan Allah menurunkan air dari langit dan dengan air itu dihidupkannya bumi sesudah matinya, sesungguhnya yang demikian itu benar-benar terdapat tanda-tanda bagi orang-orang yang mendengarkan. (S. An Nahl S.16 ayat 65 )
1.14      Bidang Zoology (hewan )
…dan berkeliaran berbagai jenis binatang, sesungguhnya semua itu menjadi bukti kebenaran bagi orang-orang yang mengerti. (S. Al Baqarah S.2 ayat 164 )
Dan juga mengenai kejadian kamu dan binatang yang bertebaran di muka bumi, sesungguhnya menjadi keterangan (bukti) bagi kaum yang percaya. (S. Al Jatsiyah S.45 ayat 4 )
Dan diantara keterangan-keterangannya ialah kejadian langit dan apa-apa yang berkeliaran diantara keduanya daripada binatang dan Tuhan maha kuasa mengumpulkan semuanya apabila dikehendaki. (S. As Syu ra S.42 ayat 29 )
1.15      Bidang Botany (tumbuhan )
Dan Dia menumbuhkan untuk kamu tanaman-tanaman zaitun, pohon korma, anggur, dan bermacam-macam buah-buahan, sesungguhnya dalam hal itu dapat dijadikan keterangan (bukti kebenaran) bagi kaum yang berpikir. (S. An Nahl S.16 ayat 11)
Kami tumbuhkan karena air itu kebun yang indah permai, kamu tiada sanggup menumbuhkan pohonnya. Adakah Tuhan disamping Allah, tetapi mereka kaum yang berpaling juga dari kebenaran.
1.16      Bidang Psikologi.
Dan ingatlah ketika Tuhanmu mengeluarkan keturunan anak-anak adam dari sulbi mereka dan Allah mengambil kesaksian terhadap jiwa mereka seraya berfirman “Bukankah kau ini Roob mu” mereka menjawab : ”Benar ! kami menjadi saksi“ kami lakukan yang demikian itu, agar di hari kiamat kamu tidak mengatakan “Sesungguhnya kami (Bani Adam) adalah orang-orang yang lengah terhadap ini.”
(S. Al A’raf S.7 ayat 172 )
Wahai jiwa yang tenang, kembalilah kepada Tuhanmu dengan hati puas lagi diridhoi. Maka masuklah ke dalam jama’ah hamba-hamba Ku. (S. Al Fajar S.89 ayat 27,28 )
1.17      Bidang Sosiologi.
Hai manusia sesungguhnya kami menciptakan kamu dari seorang laki-laki dan seorang perempuan dan menjadikan kamu berbangsa-bangsa dan bersuku-suku supaya kamu saling mengenal. Sesungguhnya orang yang paling mulya antara kamu di sisi Allah ialah orang yang paling bertakwa diantara kamu. Sesungguhnya Allah maha mengetahui lagi maha mengenal. (S. Al Hujuraat S.49 ayat 13 )
Dan berpegang teguhlah kamu semua pada tali Allah janganlah kamu bercerai berai dan ingatlah akan nikmat Allah, ketika kamu dahulu jahiliyah bermusuh-musuhan, maka Allah menjinakkan hatimu, lalu menjadikan kamu, karena nikmat Allah menjadi orang-orang yang yang bersaudara dan kamu telah berada di pinggir jurang neraka, lalu Allah menyelamatkan kamu daripadanya. Demikian Allah menerangkan ayat-ayat Nya kepadamu agar kamu mendapatkan petunjuk. Hendaklah ada diantara kamu segolongan umat yang menyeru kepada kebajikan, menyuruh kepada yang ma’ruf dan mencegah yang mungkar, merekalah orang-orang yang beruntung (S. Al Imran S.3 ayat 103,104 )
1.18      Bidang Ekonomi.
Hai orang-orang yang beriman, janganlah kamu saling memakan harta sesamamu dengan jalan yang bathil, kecuali dengan jalan perniagaan yang berlaku dengan suka sama suka diantara kamu. Dan janganlah kamu membunuh dirimu. Sesungguhnya Allah maha penyayang kepadamu. (S. An Nisa’ S.4 ayat 29 )
Apabila telah ditunaikan sholat (jumat) bertebarlah kamu dimuka bumi, dan carilah karunia Allah dan ingatlah Allah (ingat hukum-hukum ekonomi) sebanyak-banyaknya supaya kamu mendapatkan keuntungan. (S. Al Jumah S.62 ayat 10 )
Ayat-ayat ilmu pengetahuan, dicukil dari :
Al Qur’an dalam berbagai disiplin ilmu. Afzalur rahman.
Filsafat Ketuhanan. DR. Hamzah Ya’kub.
Konsepsi Ontologi Islam. Masan Huwaidi Ph D.
Bibel Qur an dan Sains Modern. DR. Maurice Bucaille.
Relevansi Islam dengan Sains teknologi. DR. Hamzh Ya’kub.

2.         PENGETAHUAN TERAPAN
Seperti dijelaskan pada bab terdahulu bahwa ilmu terapan dibuat seseorang karena memperoleh tantangan kehidupan seperti penyakit, kebutuhan makanan, pengetahuan, dls.
Allah dalam memerintahkan kepada umat Islam membuat ilmu terapan sangat banyak, baik langsung atau tidak langsung. Yang tidak langsung diantaranya ialah:
Ingatlah ketika Tuhanmu berfirman kepada para malaikat : “Sesungguhnya aku hendak menjadikan seorang kholifah di muka bumi.”…
(S. Al Baqarah S.2 ayat 30 )
Dimaksudkan kholifah ialah mengurus atau membangun bumi, dengan demikian moralitas pembangunan masyarakat adil dan makmur bagi umat islam merupakan tujuan kehidupan.
Islam memusuhi kerusakan dan kesesatan. Akibat tuntutan tersebut dimanapun hamba Allah berada senantiasa melakukan perencanaan dan pelaksanaan pembangunan dan memusuhi dan menyadarkan orang-orang yang melakukan kerusakan.
Pembangunan ilmu terapan, biasanya Allah tidak langsung memberikan petunjuk seperti pada pengetahuan murni melainkan dengan melewati perintah, diantaranya ialah :
2.1. Berkaitan dengan PENGETAHUAN DAKWAH.
Serulah (manusia) kepada jalan Tuhanmu dengan hikmah dan pelajaran yang baik dan bantahlah mereka dengan cara yang baik, sesungguhnya Tuhanmu, Dialah yang lebih mengetahui tentang siapa yang tersesat dari jalannya dan dialah yang lebih mengetahui orang-orang yang mendapatkan petunjuk. (S. An Nahl S.16 ayat 125 )
Dan hendaklah ada diantara kamu segolongan umat yang menyeru kepada kebajikan dan mencegah dari perbuatan yang mungkar, merekalah orang-orang yang beruntung. (S. Al Imran S.3 ayat 104 )
2.2. Berkaitan dengan PENGETAHUAN BIDANG KEAMANAN.
Pada Surat Al An aam ayat 112 disebutkan bahwa tiap-tiap nabi senantiasa memiliki musuh. Musuh para nabi dan syareat Islam senantiasa ada dimana-mana, selama setan dan jin dan manusia tidak punah, ia senantiasa bercokol dan melakukan kerusakan, terkadang dilakukan secara terorganisasi dan menggunakan peralatan yang canggih pada zamannya. Untuk melakukan kebaikan dan melarang kerusakan tidak mudah, variabelnya sangat komplek, tiap-tiap zaman pada negara-negara Islam memiliki pengethuan keamanan dan pengajaran.
2.3. Berkaitan dengan PENGETAHUAN PEMBUATAN SENJATA.
Sesungguhnya kami mengutus rasul-rasul kami dengan membawa bukti-bukti yang nyata dan telah kami turunkan bersama mereka Al Kitab dan neraca, supaya manusia dapat melaksanakan keadilan. Dan kami ciptakan besi yang padanya terdapat kekuatan yang hebat dan berbagai manfaat bagi manusia dan supaya Allah mengetahui siapa yang menolong (agama) Nya dan rasul-rasul Nya, padahal Allah tidak dilihatnya. Sesungguhnya Allah maha kuat lagi maha perkasa.(S. Al Hadid S. 57 ayat 25 )



0 komentar: