HAKEKAT KEBAHAGIAAN DUNIA





               Kenapa sih kita disini membahas hakekat bahagia di dunia??? Soalnya banyak sekali saudara-saudaraku sekalian, orang-orang  disekitar kita, yang mati-matian dalam mengejar kebahagiaan dunia. Ada yang sampai membebankan kepada anak-anaknya bahwa harus menjadi orang yang kaya, dokter yang punya rumah sakit dimana-mana, pengusaha yang unya pabrik dimana-mana, punya jabatan setingi-tinginya. Ada yang sampai rela menghancurkan kebahagiaan orang lain, hanya demi mendapatkan kebahgiaan dirinya sendiri dan keluarga. Membiarkan berjuta-juta masyarakat menanggung beban kemiskinan yang sangat berat ini bahkan hingga bertaruh dengan kematian hanya karena sulitnya mencari makan sehari-hari. Disatu sisi para pejabat sekarang justru malah enak-enakan dan hura-hura, menghamburkan harta yang seharusya bukan miliknya. Tidak jarang juga kita temui dilingkungan teman-teman kita sendiri, yang kebanyakan dari mereka itu mati-matian dalam mengejar kebahagiaan dunia, sampai-sampai mereka melalaikan apa sih sebenarnya tujuan Allah SWT menciptakan kita semua. Mall-mall besar banyak sekali dipenuhi oleh rmaja-remaja sekarang yang cenderung hanya ingin menghabiskan waktu luangnya dengan senang-senang saja, tanpa berfikir, bagaimanakah pertanggungjawaban atas semua perbuatanku selama ini didunia. Dilihat dari penampilan sehari-harinya saja sudah memperlihatkan kedapa kita semua bahwa banyak dari mereka yang hanya menginginkan hidup senang-senang saja, tanpa berfikir apa tanggung jawabnya sebagai manusia yang dilahiran didunia ini. Bayangkan saudara-saudaraku sekalian jika semua masyarakat Indonesia seperti ini, apakah yang terjadi ?? terciptanya masyarakat yang saling mengerti, masyarakat harmonis, HANYALAH SEBUAH KHAYALAN. Masyarakat Indonesia semakin egois, matrealis, seenaknya sendiri, menghancurkan harapan hidup sesamanya yang memerlukan bantuan. Maka dari itu, disini penulis ingin sekali membahas, sebenarnya apa sih, hakekat kebahagiian didunia ini, sementarakah ??? atau selamanyakah?? Jika  sementara, maka pasntaskah kebahagiaan dunia kita jadikan cita-cita ??? atau jika selamanya, maka pantaskah untuk kita jadikan cita-cita. Kita ambil contoh sederhana saja. Kita semua pasti pernah mengalami yang namanya makan. Jika kita memperhatikan, ketika kita makan saja agar mendapatkan bahagia, maka membutuhkan banyak sekali syarat-sayarat. Ibarat disini penulis sangat suka sekali makan masakan rending khas padang. Untuk mendapatkan kepuasan makan rendang, syarat yang harus dipenuhi sangat banyak sekali. Antara lain:
1    1.       Sehat fisik
2    2        Sehat psikis
3    3.       Makanan yang ingin dimakan harus ada
4    4.       Cara memperoleh makanan tersebut harus baik, karena jika tidak, pasti akan mederita
5    5.       Lingkungannya harus damai, karena jika dalam kondisi prenag, suasana bukannya bahagia tapi malah          menderita
6    6.       Punya uang untuk membeli
7    7.       Ada keharmonisan dengan sesame masyarakat

                Jika kita renungkan kembali, ternyata banyak sekali syarat-syarat yang harus dipenuhi untuk mendapatkan kepuasan makan masakan favorit kita. Dan syarat-syarat yang penulis sebutkan tadi, ternyata juga membutuhkan syarat-syarat lagi yang super kompleks agar 7 syarat diatas bisa muncul. Contohnya agar kita bisa mendapat uang untuk makan makanan favorit, maka kita harus kerja banting tulang bagi yang sudah bekerja. Bagi yang belum berarti orang tua harus memiliki uang yang lebih agar bisa membeli makanan tersebut. Mungkin satu atau dua kali kita masih merasakan rasanya enak ketika kita makan makanan favorit kita. Tetapi jika terus-terusan, yang kita dapat jutru bukan kebahagiaan lagi, tapi justru penderitaan diakibatkan rasa bosan karena makan terus menerus. Kebahagiaan yang sebelumnya kita sangat inginkan, ternyata PASTI AKAN HILANG, jika kita terus-terusan menggunakannya. Nah ini masih contoh yang sederhana, belum yang lebih kompleks lagi misanya pemilihan karir bagi masa depan atau orientasi hidup kita. Disini penulis ambil contoh pengusaha. Karena banyak sekarang orang yang mengiginka menjadi pengusaha dilihat dari sisi banyaknya materi yang diperoleh. Benarkah ketika menjadi pengusaha sama dengan kita akan merasakan bahagia yang tinggi?? Kebahagiaan tinggi di dunia ini bisa dikatakan sangat mustahil. Karena semua kebahagiaan didunia ini adalah semu. Kita lihat apa saja syarat-syarat untuk menjadi seorang pengsaha terkenal pada umumnya. Anatara lain:
1    1.       Lulus pendidikan sekolah
2    2.       Lulus perkuliahan
3    3.       Menguasai ilmu manajemen
4    4.       Menguasai ilmu pemasaran produk
5    5.       Ada yang dijadikan sebagai obyek usaha
6    6.       Ada modal yang mencukupi
7    7.       Sehat fisik, tidak ada cacat
8    8.       Sehat psikis
9    9.       Mempunyai skill (kemampuan)
1    10.   Jago dalam menyelesaikan masalah
1    11.   Kaderisasi pegawai (kemampuan memilih pegawai yang jujur)
1    12.   Kemampuan membaca administrasi
1    13.   Adanya dukungan dari orang tua
1    14.   Lingkunanya damai

                Ternyara untuk menjadi seorang pengusaha yang katanya bisa bahagia, banyak sekali syarat-syarat yang harus dipenuhi. Satu saja syarat tidak dipenuhi, pasti akan kita akan gagal untuk menjadi seorang pengusaha, dan pastinya akan menderita seumur hidup. Tetapi disatu sisi ketika kita sudah bisa menjadi seorang pengusaha yang terkenal apakah lantas kita bisa selamanya mendapatkan kebahagiaan tertinggi seperti yang kita inginkan???? jawabannya TIDAK. Seorang pengusaha harus bisa berfikir jauh tentang bagaimana nasib usahanya. Belum lagi persaingan didunia usaha sangat ketat sekali. Bahkan ada yag saling bunuh-membunuh. Belum lagi susahnya untuk mengiklankan produk agar laku dimata masyarakat luas. Bahkan tidur saja sangat sulit bagi seorang yang memiliki pekerjaan dinamis seperti pengusaha, karena dituntut untuk selalu kreatif dalam segala hal. Belum lagi kita ditenga-tengah usaha kita, ternyata kita mati, maka kita akan meniggalkan  semua harta kita dan tidak ada satupun yang akan menjadi penyelamat untuk kita di akhirat keculai pengorbanan kita untuk selalu berjuang menjalankan apa orientasi Allah menciptakan kita (khalifah fi ard). Nah disini bsa kita lihat bahwa, selama ini yang kita kira bisa mendatangkan kebahagiaan tertinggi bagi kita, ternyata ada batasnya, dan tidak bisa bertahan lama. jika kira merenungkan lebih dalam lagi mengenai hidup ini, ternyata setiap apa yang kita lakukan, PASTI MENGARAH KE PENDERITAAN. Contohnya dengan usia semakin tua, gigi kita akan habis, sehingga menyulitkan kita untuk makan. Karena bertambahnya usia oto-otot kita semakin rusak, sehingga dibuat jalan aja terasa sangat berat. Semakin bertambahnya usia tulang kita semakin kropos, sehingga untuk menopang tubuh saja rasanya sudah sangat berat. Belum lagi otak kita yang semakin tua semakin lemah. Disini bisa kita simpulka bahwa semua apa yang kita lakukan di dunia ini, pasti megarah ke penderitaan. Dan kita tidak akan pernah lepas dari itu semua. Sehingga, renungkanlah wahai saudara-saudaraku, PANTASKAH DUNIA YANG JELAS-JELAS POTENSI PENDERITAANNYA SANGAT BESAR SEPERTI INI, KITA JADIKAN SEBAGAI CITA-CITA ????? TIDAKKAH LEBIH ENAK JIKA KITA MEMILIH YANG POTENSI KEBAHAGIAANNYA JAUH LEBIH BESAR DARI KEBAHAGIAAN SEMU DUNIA ??? YAITU ALAM AKHIRAT???? RENUNGKANLAH…

Diakhir tulisan saya ini saya ingin mengutip sebuah ayat al quran yang mulia sekaligus menjadi pesan Allah terhadap kita bagaimana cara memandang kehidupan dunia yang semu..


إِنَّمَا الحَيَاةُ الدُّنْيَا لَعِبٌ وَلَهْوٌ وَإِن تُؤْمِنُوا وَتَتَّقُوا يُؤْتِكُمْ أُجُورَكُمْ وَلَا يَسْأَلْكُمْ أَمْوَالَكُمْ

Sesungguhnya kehidupan dunia itu hanyalah permainan dan senda gurau. Jika kamu beriman serta bertakwa, Allah akan Memberikan pahala kepadamu, dan Dia tidak akan meminta hartamu.
QS Muhammad (47:36)


وَمَا هَذِهِ الْحَيَاةُ الدُّنْيَا إِلَّا لَهْوٌ وَلَعِبٌ وَإِنَّ الدَّارَ الْآخِرَةَ لَهِيَ الْحَيَوَانُ لَوْ كَانُوا يَعْلَمُونَ

Dan kehidupan dunia ini hanya senda gurau dan permainan. Dan sesungguhnya negeri akhirat itulah kehidupan yang sebenarnya, sekiranya mereka mengetahui.
QS Al-ankabut (29:64)


اعْلَمُوا أَنَّمَا الْحَيَاةُ الدُّنْيَا لَعِبٌ وَلَهْوٌ وَزِينَةٌ وَتَفَاخُرٌ بَيْنَكُمْ وَتَكَاثُرٌ فِي الْأَمْوَالِ وَالْأَوْلَادِ كَمَثَلِ غَيْثٍ أَعْجَبَ الْكُفَّارَ نَبَاتُهُ ثُمَّ يَهِيجُ فَتَرَاهُ مُصْفَرّاً ثُمَّ يَكُونُ حُطَاماً وَفِي الْآخِرَةِ عَذَابٌ شَدِيدٌ وَمَغْفِرَةٌ مِّنَ اللَّهِ وَرِضْوَانٌ وَمَا الْحَيَاةُ الدُّنْيَا إِلَّا مَتَاعُ الْغُرُورِ

Ketahuilah, sesungguhnya kehidupan dunia itu hanyalah permainan dan senda gurauan, perhiasan dan saling berbangga di antara kamu serta berlomba dalam kekayaan dan anak keturunan, seperti hujan yang tanam-tanamannya mengagumkan para petani; kemudian (tanaman) itu menjadi kering dan kamu lihat warnanya kuning kemudian menjadi hancur. Dan di akhirat (nanti) ada azab yang keras dan ampunan dari Allah serta keridaan-Nya. Dan kehidupan dunia tidak lain hanyalah kesenangan yang palsu.
QS Al-hadid (57:20)




Setelah ini akan dibahas gimana sih jalan-jalan untuk mengejar kebahagiaan yang tidak ada batasnya. Apakah dengan meninggalkan seluruh urusan dunia ??? ataukah kita menjalankan kedua-duanya. Nantikan diskusi menarik kita selanjutnya..

0 komentar: